News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pancasila Dihina

Panglima TNI Bantah Ditegur Presiden: Itu Hoax

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo membantah kabar bahwa dirinya mendapat teguran dari Presiden Joko Widodo terkait penghentian kerja sama militer secara sepihak dengan Australia Defence Force (ADF).

Kabar tersebut sempat ditulis oleh sebuah media massa asing.

Dalam artikel itu, Presiden Jokowi disebut menegur Gatot saat rapat paripurna kabinet di Istana Bogor, Rabu (4/1/2016).

"Teguran tidak ada, itu hoax, ngapain kita mikirin itu. Capek," ujar Gatot saat ditemui di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (11/1/2017).

Gatot menegaskan, seluruh keputusan institusional yang dia buat selalu berdasarkan pada persetujuan Presiden.

Menurut dia, keputusan penghentian kerja sama militer dengan Australia sudah diketahui oleh Presiden.

"Saya sudah katakan bahwa semua yang saya lakukan karena Presiden. Presiden itu pimpinan saya," tuturnya.

TNI sebelumnya mengirimkan surat kepada ADF pada 9 Desember 2016 tentang penghentian kegiatan kerja sama militer di antara kedua belah pihak.

Hal itu dipicu dengan pengalaman pelatih dari Korps Pasukan Khusus (Kopassus) yang mengajar di sekolah pasukan khusus Australia tersebut.

Saat mengajar, pelatih tersebut mengetahui adanya pelajaran-pelajaran yang isinya menjelek-jelekkan TNI di akademi tersebut.

Saat menghadap kepala sekolah di akademi tersebut untuk mengajukan keberatan, sang pelatih Kopassus tersebut malah menemukan tulisan lainnya yang isinya justru menghina lambang negara Indonesia, Pancasila.(Kristian Erdianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini