TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Panitia Khusus RUU Pemilu Lukman Edy mengungkapkan ada konsekuensinya apabila Presidential Threshold atau ambang batas Presiden diturunkan hingga 0 persen.
Hal pertama, Lukman Edy mengatakan jika diturunkan 0 persen akan mempengaruhi biaya kampanye Pilpres.
"Kalau calonnya 10 sampai 15 orang biaya besar," kata Lukman dalam diskusi tentang 'RUU Pemilu dan Pertaruhan Demokrasi' di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (14/1/2017).
Apabila 0 persen, Lukman Edy mengatakan harus ada kampanye yang disederhanakan, misalnya dalam putaran pertama tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya.
"Kalau pilihannya 0 persen, kampanye pilpres tahap pertama dibikin sederhana dan biaya semurah mungkin. Kampanye sebenarnya pada tahap kedua, terjadi konsolidasi partai dan pendapat masyarakat berkaitan dukungan ke capres," ucap Lukman.
Hal lain jika akhirnya ambang batas Presiden diturunkan hingga nol persen, menurut Lukman Edy bakal mempengaruhi hubungan antara eksekutif dengan legislatif atau Presiden dengan DPR.
"Kalau enggak sampai 50 persen di putaran kedua, terjadi konsolidasi partai politik di parlemen mendukung si A atau B," kata Lukman Edy.