TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) melalui BNNP Bali masih mendalami dugaan penggunaan narkoba sang pilot dalam kasus pesawat Lion Air yang nyemplung di perairan sebelah Barat landasan Runway Bandara Ngurah Rai, Bali, pada April 2013 lalu.
Namun, saat pemeriksaan penyidik pada waktu itu, sang pilot merasa ada landasan di tempat pesawat mendarat.
Demikian disampaikan Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari, di kantornya, Jakarta, Senin (16/1/2017).
"Tapi, dari pertanyaan saya kepada penyidik yang sempat mewawancarai, bahwa dia merasa tempat dia mendarat itu ada landasan. Apa itu artinya? Tentu kita perlu mendalami," ujar Arman.
Arman mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BNNP Bali untuk mengecek kembali dokumen hasil tes narkoba sang pilot yang telah dilakukan pemeriksaan setelah kejadian.
Ia meyakinkan data tersebut masih ada.
"Seharusnya hasil tes itu dituangkan dalam dokumen dan ditandatangani oleh ahlinya. Makanya dalam hal seperti ini laporan laboratorium disebut pemeriksaan ahli. Karena saya belum mendapatkan itu, saya belum bisa menjelaskan," ujarnya.
Ia menegaskan, penyelidikan dugaan penggunaan narkoba sang pilot akan dibuka kembali tergantung kepentingan serta temuan barang bukti atau bukti petunjuk.
Sebelumnya, Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso, mengeluarkan pernyataan mengejutkan terkait kasus nyemplungnya pesawat Lion Air Boeing 737-800 NG, di perairan sebelah Barat landasan Runway Bandara Ngurah Rai, Bali, pada 13 April 2013 lalu.
Pesawat diawaki oleh Kapten Mahlup Ghozali dan kopilot Chirag Carla, warga negara India, serta mengangkut 101 penumpang.
Jenderal polisi yang karib disapa Buwas itu membeberkan, bahwa pilot yang mendaratkan pesawat tersebut berhalusinasi dan terindikasi positif menggunakan narkoba.
Ini disampaikan Buwas dalam acara pengukuhan pecalang menjadi relawan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Provinsi Bali, yang juga dihadiri Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, di Gedung Wiswa Sabha Utama, Denpasar, Kamis (12/1/2017).
“Pilot yang membawa pesawat dan mendarat di laut Bali terindikasi positif narkoba, pak (Gubernur Pastika). Ia berhalusinasi, dikiranya landasan di Bali luas sekali, pesawatnya diturunkan dan ternyata lautan,” kata Buwas.
Ketika dikonfirmasi terkait dengan pilot Lion Air tersebut, pria yang akrab dipanggil Buwas ini mengatakan bahwa pilot tersebut memang terindikasi positif narkoba ketika mendaratkan pesawat di laut Bali.
“Ya terindikasi positif (narkoba) karena tiap accident pesawat, kita (BNN) lengkap periksa, urin, darah, rambut pilot. Karena sebagian besar kecelakaan pesawat baik tergelincir dan yang lain, pilotnya terindikasi positif (narkoba),” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait dan Manajer Humas Lion Air Andy M Saladin belum memberi tanggapan atas pernyataan Kepala BNN maupun Deputi Bidang Pemberantasan BNN ini.