TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Informasi mengenai pertemuan tujuh delegasi muslim Indonesia dengan Presiden Israel, Reuven Rivlin, pertama kali dilansir oleh The Times of Israel.
Bahkan pada akun Twitter miliknya, Reuven Rivlin menuliskan dirinya bertemu dengan pemimpin muslim dari Indonesia untuk mendiskusikan hubungan Israel dengan Islam.
Salah satu pemimpin muslim yang dia maksud adalah Istibsyaroh, Ketua Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Tak ayal, pertemuan ini akhirnya berbuntut panjang.
MUI menegaskan, pertemuan Istibsyaroh tidak mewakili institusi.
MUI juga akan menelusuri tujuan pertemuan ini dengan memanggil Istibsyaroh, Selasa (31/1/2017) depan.
Sebab, kedatangan delegasi ini dianggap mengkhianati sikap MUI yang membela rakyat Palestina.
Baca: Berkunjung dan Bertemu dengan Presiden Israel, Ini Pengakuan Istibsyaroh ke MUI
Kabar mengenai pertemuan ini juga sampai ke gedung dewan.
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah bahkan memberi kecaman, sebab pertemuan ini dianggap tidak sesuai dengan arah kebijakan pemerintah Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestina.
Baca: Pejabat MUI Bertemu Presiden Israel, Fahri Hamzah: Paspor Kita Dicap Saja Sudah Nggak Enak Rasanya
Hubungan diplomatik Indonesia atas Israel sebenarnya sudah jelas.
Pejabat negara pada dasarnya tidak boleh berkunjung ke Israel.
Meski demikian, Indonesia tetap turut serta dalam membahas perdamaian Israel-Palestina, seperti yang diupayakan dalam konferensi di Perancis pada pekan lalu.
Simak liputan lengkapnya, termasuk tanggapan MUI dan Fahri Hamzah, dalam tayangan video di atas. (*)
>