TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifudin menanggapi adanya informasi bahwa Pemerintah Palestina protes karena benderanya digunakan untuk aksi unjuk rasa di Mabes Polri beberapa hari lalu.
Menurut Lukman, sebaiknya bentuk protes itu dihormati jika memang benar Pemerintah Palestina menyampaikan itu.
"Tentu sebagai negara sahabat, kita harus hargai dengan pandangan mereka," kata Lukman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/1/2017).
Sejauh ini, Lukman mengaku belum mendapatkan informasi protes tersebut.
"Saya belum tahu infonya. Tapi kalau info itu betul mereka keberatan dalam aksi demo dan sebaiknya kita menghormati dan menghargai pandangan itu dengan cara memenuhi harapan mereka," kata Lukman.
Diberitakan sebelumnya, Kedutaan Besar (Kedubes) Palestina untuk Indonesia menyesali pemakaian bendera Palestina dalam sejumlah unjuk rasa di Jakarta.
Dalam pernyataan tertulisnya, tertanggal 21 Januari 2017, Kedubes Palestina merasa pemakaian bendera Palestina dalam konteks-konteks tersebut "tidak dapat diterima".
Apalagi jika dipakai sembari berpartisipasi dalam unjuk rasa yang "tidak damai".
"Kedubes Palestina menyesali fakta bahwa belum lama ini bendera Palestina sempat dikibarkan dalam aksi unjuk rasa yang tidak damai dan berhubungan dengan urusan internal Indonesia," demikian isi pernyataan tersebut.
"Jelas perbuatan tersebut tidak dapat diterima dan tidak pantas dianggap sebagai sebuah bentuk dukungan atau solidaritas bagi Palestina," lanjut pernyataan itu.
Menurut Kedubes Palestina, jika memang orang Indonesia mendukung perdamaian di Palestina, seharusnya perdamaian di negaranya pun dijaga.
"Kami bersyukur atas dukungan dan solidaritas pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk kebebasan dan kemerdekaannya," tulis pernyataan itu.
"Rakyat Palestina juga bangga dukungan itu juga disampaikan oleh pemerintah dan rakyat Indonesia melalui berbagai cara, termasuk mengenakan kopiah khas Palestina, baju bersimbol Palestina, dan mengibarkan bendera Palestina dan Indonesia di acara selebrasi dan nasional tertentu," tambahnya.
"Rakyat Indonesia jangan sampai tertipu oleh oknum atau kelompok yang keliru menggunakan bendera Palestina untuk mengatasnamakan urusan internal tersembunyi mereka yang negatif," tutup pernyataan itu.