TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan Informasi dari Lembaga Anti Korupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), diketahui bahwa PLN pernah menerima suap dari perusahaan pengadaan mesin Rolls-Royce.
Dalam data dari SFO, banyak pejabat mendapat mobil mewah demi mendapatkan tender proyek pemeliharaan Pembangkit Listrik Tanjung Batu, Samarinda, Kalimantan Timur.
Ditemui di Kantor KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (26/1/2017) Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir membantah ikut menerima suap dari Rolls-Royce.
Sofyan juga mengakui KPK sudah memeriksa dokumen kasus suap Rolls-Royce sejak 2003.
Sedangkan pada tahun itu Sofyan belum menjadi Direktur Utama PT PLN.
"Saya tidak tahu ya soal pengadaan itu. Saya sendiri kan baru masuk tahun 2015. Saat ini soal itu sedang dikaji," kata Sofyan.
Ditanya soal siapa nama Dirut yang menjabat saat pengadaan mesin dan pemeliharaan di Kalimantan, Sofyan menjawab tidak ingat.
"Proyek pengadaan itu 2007 sampai 2013, pengadaan mesin dan pemeliharaan. Itu sudah lamaa sekali di Kalimantan. Saya lupa saat itu Dirutnya siapa," ujarnya.