Sementara itu, selain penghargaan IPMA, InMA, IYRA dan ISPRIMA, SPS juga memberikan penghargaan kepada 14 tokoh pers berusia 70 tahun ke atas yang dipandang telah berjasa juga berkontribusi nyata bagi pertumbuhan serta perkembangan industri media cetak nasional dan asosiasi.
Di antara 14 tokoh pers tersebut, terdapat nama pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama dan pendiri Banjarmasin Pos Gusti Rusdi Effendi. Penghargaan diberikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara kepada tokoh-tokoh pers tersebut.
Menggandeng Perpustakan Nasional, penghargaan juga diberikan kepada penerbit media cetak yang secara teratur dan konsisten menyerahkan dokumentasi penerbitannya melalui serah terima karya cetak dan karya rekam selama tahun 2016 kepada Perpustakaan Nasional.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional Mohammad Syarif Bando kepada sejumlah penerbit media cetak yang terdiri atas surat kabar dan majalah.
"Kami berharap, partisipasi semua untuk tetap menyerahkan surat kabar, majalah, dan sejenisnya perlu ditingkatkan. Menjadi kebanggaan bagi kita untuk turut mencerdaskan bangsa," ujar Muhammad Syarif Bando usai menyerahkan penghargaan.
Dalam acara itu dibacakan pula rekomendasi hasil Rapat Kerja Nasional SPS Pusat 2017.
Empat poin yang menjadi hasil rapat tersebut termasuk perihal verifiksi dan standarisasi oleh Dewan Pers serta rencana perayaan ulang tahun SPS di Manado dengan tuan rumah SPS Sulawesi Utara.
Acara dilanjutkan dengan Pelantikan Pengurus SPS 2016--2020 cabang Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Sulawesi Utara.
Ahmad Djauhar pun diundang ke panggung untuk melantik para pengurus tersebut.
Penyerahan Penghargaan SPS Cabang Terbaik pada SPS Cabang Riau, Kalimantan Barat, dan Sumatera Utara pun dilakukan pula dalam acara tersebut.