"Ajang kompetisi dan penghargaan IPMA, InMA, IYRA, dan ISPRIMA diyakini mampu merangsang lahirnya karya-karya sampul kreatif yang relevan dengan target pembaca mereka masing-masing sehingga pada gilirannya dapat mencuri perhatian khalayak untuk membeli dan membaca media cetak," ujar Ketua Harian Serikat Perusahaan Pers (SPS) Ahmad Djauhar dalam sambutannya pada awal acara.
"Semoga media cetak kita bisa bangkit lagi seperti dulu dan kegiatan ini sekaligus memberi motivasi pada masyarakat media," tambahnya.
Kompetisi ini merupakan wahana mengukur pencapaian karya jurnalistik media cetak melalui kerja-kerja yang inovatif dan menginspirasi.
Diketahui sebanyak 792 sampul muka (cover) surat kabar, majalah, tabloid serta rubrik anak muda seluruh Indonesia berpartisipasi dalam gelaran tahunan itu.
"Meski dari sisi kuantitatif entri cover tahun ini mengalami penurunan, secara kualitas, cover-cover terlihat digarap sangat serius," ujar Direktur Eksekutif SPS Asmono Wikan yang turut hadir dalam malam penghargaan.
"Bahkan, pada kategori ISPRIMA untuk pers mahasiswa, bermunculan ide-ide kreatif yang di luar ekspektasi para juri," tambahnya.
Dibanding tahun 2016, jumlah entri cover dan rubrik anak muda yang masuk tahun 2017 ini memang mengalami penurunan sebesar 11,07%, yakni dari 884 entri menjadi 792 entri.
Masing-masing tersebar pada IPMA (450 entri), turun 11 % dibanding raihan 2016 dengan 503 entri. Demikian juga IYRA merosot 17% dengan 122 entri, jauh dibanding 2016 dengan 144 entri.
Nasib serupa juga dialami majalah internal korporasi/lembaga yang turun 22%. InMA tahun 2017 hanya mengemas 142 entri, jauh dari raihan tahun lalu 188 entri.
Satu-satunya kenaikan digapai ISPRIMA yang naik 34% dibanding tahun lalu. Cover pers mahasiswa ini diikuti 78 entri, melonjak signifikan dibanding tahun 2016 dengan 58 entri.
Meski turun, Dewan Juri sepakat memberi pujian pada karya karya yang masuk lantaran lebih inovatif, berani, dan ingin berbeda dari sebelumnya.
Tahun ini dewan juri terdiri atas Ndang Sutisna (Ide kreatif pada IPMA, IYRA, dan InMA), Oscar Motuloh (Foto jurnalistik untuk IPMA dan IYRA), Nina Armando (Komunikasi massa untuk IPMA, IYRA, dan InMA).
Kemudian, Ika Sastrosoebroto (Kepiaran untuk InMA), Suharjo Nugroho (Branding untuk IPMA, IYRA, dan InMA), Danu Kusworo (Foto jurnalistik untuk InMA dan ISPRIMA), Nasihin Masha (Jurnalistik untuk ISPRIMA), dan Asmono Wikan (Ide kreatif dan desain untuk ISPRIMA dan InMA).
Mereka menilai 792 entri cover dan rubrik yang datang dari 118 media cetak seluruh
Indonesia, 48 Korporasi dan Lembaga serta 30 perguruan tinggi negeri dan swasta seluruh Indonesia.