News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demo di Jakarta

Kapolri dan Panglima TNI Sebut Aksi 112 Bermuatan Politik

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri dan Panglima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menilai aksi 11 Februari 2017, memiliki agenda politik.

Dua organisasi Islam, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama menyatakan sikap tidak akan terlibat dalam aksi damai 112. Aksi merupakan inisiasi Forum Umat Islam. Tito menyatakan, mobilisasi massa erat hubungannya dengan politik Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2017.

“Mobilisasi massa erat hubungannya dengan masalah politik Pilkada," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (10/2/2017).

Awalnya, aksi jalan kaki dari Monumen Nasional hingga Bundaran Hotel Indonesia, termasuk dalam bagian aksi 112. Batal karena tidak mendapat izin dari pihak kepolisian. Aksi tetap berjalan dengan diisi salat Subuh berjamaah, doa bersama, dan acara khatam Al Quran.

Namun, berdasarkan informasi intelijen yang diterima Tito, tetap bakal ada gerakan massa yang ingin menyelenggarakan aksi jalan kaki atau long march. Tito akan menindak tegas bila itu terjadi, sesuai pasal 15 Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998.

"Yaitu dapat membubarkan. Untuk itu saya minta tegas dan sesuai kesepakatan yang ada tidak ada kegiatan long march jalan kaki,” ujar Tito.

Tito telah meminta pihak Masjid Istiqlal untuk tegas menyikapi adanya gerakan massa yang menyampaikan pesan politik untuk mendiskreditkan salah satu kandidat dalam Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2017. Menurut Tito, hal ini merupakan kampanye hitam

"Namun rekan sekalian masih cukup kental aroma politik dari aksi ini. Kami melihat bahwa masalah keagamaan sebaiknya tidak dikaitkan dengan masalah politik,” ujar Tito.

Gatot sepemahaman dengan Tito. Gatot mengatakan, pimpinan organisasi Islam seperti Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nasir dan Rais Aam Nahdlatul Ulama Ma’ruf Amin melihat bahwa aksi ini ditumpangi sekelompok orang dalam rangka politik.

“Para umat jangan meningggalkan ulamanya, yang sudah membimbing anda-anda semuanya di tempat rumah masing, di masjid masing-masing, berzikirlah di situ. Saya yakin akan lebih konsentrasi akan lebih khusyuk dan doa-doanya lebih dikabulkan,” ujar Gatot.

Mengenai pengamanan aksi 112, Gatot menyerahkan satuannya kepada Polri. Berapa pun personel dan kekuatan yang diinginkan Polri, TNI siap mendukungnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini