TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Masih ingat dengan Rani Juliani?
Caddy golf yang disebut dalam dakwaan jaksa terlibat cinta segitiga antara mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar dan bos Putra Rajawali Banjaran, (Alm) Nasrudin Zulkarnaen kini jadi perbincangan lagi.
Terlebih setelah Antasari Azhar menyatakan siap mati untuk mencari keadilan. Sehingga Antasari tak takut menyebut Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan pengusaha Harry Tanoesudibyo.
November 2016 lalu, Tribunnews berusaha mencari lagi keberadaan Rani Juliani.
Ternyata Rani sudah pindah dari rumahnya di Jalan Kampung Kosong Panunggan RT 01/04 No 8, Pinang, Kota Tangerang, Banten.
Namun, warga sekitar belum lupa dengan kejadian yang membuat tempat tinggalnya ramai didatangi awak media sekitar tujuh tahun silam.
Saat Tribunnews.com datang ke Jalan Kampung Kosong pada November 2016, beberapa warga yang ditanyai langsung tahu siapa Rani dan tempat tinggalnya, meski kondisinya sudah berubah sama sekali.
"Rani yang kasus Pak Antasari ya," sebut seorang warga yang ditanyai Tribunnews.com ketika itu.
Ia pun langsung menunjuk lokasi rumah Rani Juliani yang kini sudah rata dengan tanah.
Sosok Rani juga masih melekat di kepala Dede, orang yang tinggal tepat di depan rumah istri siri Nasruddin itu. Dede menceritakan, telah melihat Rani sejak masih bayi.
"Dari sebelum dia lahir, orang tuanya sudah tinggal di sini," kata Dede.
Di matanya, perempuan yang dulu sering tampil dengan rambut hitam panjang itu, adalah sosok yang ramah.
Dalam kesehariannya, Rani juga dikenal kerap membantu keuangan keluarga.
Meski saat itu masih berkuliah, Rani punya pekerjaan sebagai caddy.
Dede menyebut hal tersebut untuk meringankan beban keuangan orang tuanya.
"Warga di sini tahu kok dia kerja di golf," sebutnya.
Hanya saja, Dede menyebut Rani tidak banyak bergaul dengan orang seumurannya.
"Ngak nge-geng kaya anak-anak di sini dia,".
Terkait hubungan Nasruddin dan Rani, Dede juga mengaku tahu.
Dia kerap melihat Nasruddin datang ke rumah tetangganya.
"Biasanya datang siang. Kalau udah mau magrib biasa pulang," tuturnya.
Perubahan drastis terjadi di keluarga Rani setelah kasus pembunuhan itu terjadi.
Perempuan cantik itu seolah hilang.
Warga sekitar hanya tahu dia ungsikan sementara karena menjadi saksi.
Tidak lama dari kasus tersebut, rumah keluarga Rani pun dijual kepada seorang pengusaha.
Tiga tahun yang lalu, bangunannya dirobohkan.
Saat ini diatas tanah itu, ada dua penjual makanan yang menyewa lahan sebagai tempat berjualan.
Sedangkan Rani sekeluarga diduga telah pindah ke Serang, Banten, tempat asal orang tuanya.
Namun, ada yang mengkonfirmasi kebenaran kabar tersebut.