News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

16 Perupa dari Berbagai Kota Gelar Pameran di Balai Budaya Jakarta

Penulis: Achmad Subechi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu karya Tini Jameen menggambarkan sang mentari yang belum menampakkan diri, namun kehidupan sudah dimulai.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Sebanyak 16 perupa dari berbagai daerah diantaranya Yogyakarta, Bali, Surabaya, Jakarta dan Bekasi, Senin (20/2/2007) besok malam, akan menggelar hasil karyanya di Balai Budaya Jakarta.

Ke 16 perupa itu adalah Aboetd Art, Slamer Reiner, Syukur Setyo Budi, Mahmud Rowi, Rojikin, Lian M Margareta, Tini Jameen, Nabilla Dewi Gayatri, Dian Nugrahani, Reny Alwi, Sogol Mustafa, Edi Markas, Hand Hands, Tedi Irob, Edo Abdullah dan Masagoeng.

Tema pameran kali ini 'Multiplicity of Art', keberagaman seni dari para perupa. Mereka menyatukan diri dari berbagai warna atau berbagai macam gaya lukisan.

Pameran akan dibuka oleh anggota Komisi I DPR RI, Mayor Jenderal TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin.

Salah satu karya lukisan Dian Nugrahani yang akan dipamerkan hari ini. (ist)

Hasil karya yang akan dipamerkan wujud rasa dan daya kreasi dengan keahlian dan perasaan yang luar biasa, mentransfer dan menangkap obyek atau rasa imajinasi yang berbeda-beda. Lalu mereka menitipkannya lewat kanvas.

Menurut Tini Jameen, salah satu perupa yang ikut memamerkan hasil karyanya, pameran kali ini merupakan salah satu bentuk sumbangan untuk berkembangnya dunia seni lukis di Tanah Air.

Tini Jameen akan memamerkan tiga hasil karyanya berjudul 'Sejoli Sehati'. Dalam karya yang penuh warna Tini Jameen menggambarkan kebersamaan dan rasa tanggungjawab dalam mengarungi kehidupan.

"Bersama mereka berjuang mencari nafkah sambil menumbuhkan kasih sayang diantara mereka demi anak-anak yang dicintai," katanya.

Salah satu hasil karya Tini Jameen yang akan dipamerkan hari ini di Balai Budaya Jakarta. (ist)

Karya lainnya berjudul 'Menyambut Pagi' menggambarkan sang mentari yang belum menampakan diri, namun kehidupan sudah dimulai.

Dalam karyanya itu Tini mengungkapkan betapa damainya gambaran suasana di pedesaan, lengkap dengan kehidupan petani, ternak, sawah dan ladang.

"Mereka adalah simbol ethos kerja yang tak pernah lelah dan bosan. Selalu ada dinamika. Makna lainnya adalah mengawali hari-hari dengan bekerja sepagi mungkin hingga usai menjelang petang, lalu kembali berkumpul penuh dengan kehangatan bersama anggota keluarganya," tutur Tini Jameen.

Pelukis lainnya yang ikut dalam pameran kali ini adalah Lian M Margareta. Wanita kelahiran Kediri, 3 November 1989, selama ini kerap memamerkan hasil karyanya.

Salah satu karya Lian M Margareta yang akan dipamerkan besok di Balai Budaya Jakarta. (ist)

Diantaranya, tahun 2010 dan 2011 menggelar pameran di Balai Budaya Surabaya. Tahun 2012 pameran bersama Kelompok Sepi di ISI Yogyakarta dan pameran bersama di Dewan Kesenian Surabaya (DKS).

Tahun 2013, pameran bersama di Hotel Grand Surya Kediri, PSLI 2014 di JX Internasional Surabaya.

Tahun 2015-2016 pameran bersama IWPI di Balai Pemuda Surabaya dan pameran bersama IWPI di Hotel Singgasana.

Pernah juga mengikuti pameran bersama Lintas Rupa 2 di Bali, pameran bersama Koperjati di Yogyakarta, pameran seni rupa tingkat nasional VII 'the creative powers of art' di Taman Budaya Yogyakarta.

Dan pameran tunggal bertema medical art di St Luke's Medical Center Filipina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini