News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Hadapi Putaran Dua PDIP Siap Gandeng PAN

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politikus PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan di Cikini, Jakarta, Sabtu (18/2/2017)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDI-P) berharap dapat berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN) di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Seperti diketahui PAN mengusung Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni, paslon nomor urut satu pada Pilkada DKI Jakarta.

Ketua DPP Bidang Hukum, HAM dan Perundang-undangan Trimedya Panjaitan, menyebut pada pilkada serentak 2017 di 101 kabupaten, kota dan provinsi, PDI-P paling banyak berkoalisi dengan PAN. 

"Bukan tidak mustahil di Pilkada DKI (putaran kedua) PDIP dan PAN kembali bersama lagi," ujar Trimedya saat diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/2/2017).

Pasangan calon Agus - Sylvi yang diusung PAN (dengan Demokrat, PPP dan PKB) kalah di Pilkada DKI putaran pertama berdasarkan hasil hitung cepat.

Pilkada DKI putaran kedua diikuti oleh paslon Basuki T Purnama - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.

Sedangkan, PDI-P dengan Golkar, Hanura dan Nasdem mengusung petahana Basuki - Djarot.

"101 Daerah yang menggelar pilkada serentak, paling banyak itu (berkoalisi) dengan PAN, jujur saja," pungkas anggota Komisi III DPR RI tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, PAN menegaskan tidak akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Pasalnya, PDIP mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan melaju menuju DKI Satu.

Ketua DPP PAN Yandri Sudanto menuturkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berkali-kali merayu PDIP untuk berkoalisi di Pilkada DKI, dengan syarat tidak mengusung Ahok.

"Lama sekali kami merayu PDIP. Ketua umum kali 10 kali merayu bahkan 6 kali ketemu Bu Mega untuk bisa berkoalisi," kata di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/2/2017).

PAN menolak calon gubernur petahana itu bukan karena etnis, lantaran karena pribadi Ahok yang dinilai tidak cocok sebagai pemimpin.

PAN mengaku tidak masalah dengan Djarot Saiful Hidayat, sebagai wakil gubernur petahana dari PDI-P.(Faizal Rapsanjani)
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini