Narbo Dorong Pengelolaan Sumber Daya Air Secara Terpadu
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Network of Asia River Basin Organization (Narbo), jaringan kerja sama antar badan pengelola sungai (River Basin Organization) di Asia, terus menggalakkan kegiatan dalam upaya mewujudkan pengelolaan sumber daya air secara terpadu (Integrated Water Resources Management /IWRM).
Dalam agenda General Meeting Narbo ke-6 yang berlangsung selama tiga hari, yakni 22-24 Februari di Purwakarta dan Jakarta, salah satu agendanya adalah field visit ke Perum Jasa Tirta II, di Purwakarta dengan mengunjungi Hutan Narbo (Narbo Fores), hutan yang dibuat oleh NARBO pada tahun 2006 lalu.
Setelah dari Hutan Narbo, kemudian delegasi dari 72 anggota Narbo yangterdiri dari 15 negara berkunjung ke Waduk Ir. H. Djuanda, di Jatiluhur.
“Hutan Narbo merupakan salah satu wujud kepedulian Narbo dan Perum Jasa Tirta II dalam menggalakkan program pemerintah saat ini yaitu Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA),” kata Direktur Utama Perum Jasa Tirta, Djoko Saputro saat pembukaan general meeting Narbo ke-6 di kawasan hutan Narbo, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (22/2/2017).
Pada acara field visit, setiap peserta menanam satu pohon yang telah disediakan oleh panitia. Kurang lebih 150 pohon yang disediakan dan ditanam di sekitar lokasi Hutan Narbo.
Djoko mengatakan, di Indonesia, Narbo dipercayakan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang selanjutnya mengelola hutan Narbo melalui Perum Jasa Tirta II. Wilayah hutan Narbo ini juga sangat strategis serta vital karena kawasannya menyatu dengan Tanggul Ubruk, Jatiluhur sebagai bendungan terbesar di Asia.
"Perum Jasa Tirta II sebagai perusahaan pengelola air mengejawantahkan kepercayaan melakukan konservasi lingkungan hutan dan air dengan mengelola hutan Narbo sejak 2006," ujar Djoko.
Djoko menambahkan, Hutan Narbo ini wujud dari komitmen konservasi lingkungan yang dilakukan Perum Jasa Tirta II.
"Ini wujud nyata bagaimana kita mengelola lingkungan hutan seluas 6 hektar di sekitar bendungan yang luasnya sekitar 150 hektar," kata Djoko.
Pada kesempatan ini, lanjut Djoko, juga dilakukan penanaman 150 pohon yang dilakukan oleh semua peserta general meeting. "Manfaat yang sudah terasa. Wilayah sini lebih hijau juga dan menjadi kawasan rekreasi dan dipercantik menjadi kawasan wisata," imbuh Djoko
Direktur I Perum Jasa Tirta II, Sumiyana Sukandar menjelaskan, tujuan Narbo adalah untuk membantu pencapaian pengelolaan sumber daya air secara terpadu. Dengan demikian, dibentuknya Narbo adalah untuk memperkuat kapasitas dan efektiftas badan pengelola sungai dalam melaksanakan pengelolaan sumber daya air secara terpadu melalui pelatihan, pertukaran informasi, dan pengalaman antar anggotanya.
“Jaringan kerja sama ini diharapkan akan mendorong pengelolaan sumber daya air yang lebih baik antar masing-masing negara/anggota, dengan mengembangkan antara lain kegiatan advokasi, penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas dan pertukaran informasi dan alih pengetahuan lintas sektor/Negara,” jelasnya.
Ketua Panitia Field Visit, Haris Zulkarnain mengungkapkan, kegiatan The Sixth General Meeting of NARBO diikuti oleh insitusi pemerintah dan organisasi wilayah sungai atau River Basin Organization ((RBO), baik dari dalam negeri maupun luar negeri seperti dari Jepang, Korea Selatan, Pilipina, Thailand, Sri Lanka, Malaysia, Vietnam, Bangladesh dan Laos.
“Keanggotan NARBO saat ini setidaknya ada 72 anggota, diantaranya yaitu 16 badan pengeloa sungai (RBO), 21 lembaga pemerintah (government), 15 lembaga Regional Knowledge Partner, satu lembaga Inter Regional Knowledge Partner, dan satu lembaga Development Cooperation Agency.
“Dari Indonesia tercatat ada 20 instansi yang terganung dalam NARBO, salah satunya PT Jasa Tirta II,” ungkap Haris.
General Meeting Narbo terselenggara atas kerjasama Asian Development Bank (ADB), Japan Water Agency (JWA), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR), Perum Jasa Tirta I (PJT I) and Perum Jasa Tirta II (PJT II).
Setelah agenda di hari pertama yang berlangsung di Purwakarta, di hari kedua agendanya adalah Thematic Workshop yang bertempat di Kementerian PUPR, di Jakarta. Demikian juga untuk agenda hari ketiga yakni Thematic Workshop and 6th NARBO General Meeting yang pelaksanaannya di Kementerian PUPR selaku tuan rumah.
Direktur Bina Penatagunaan Sumber Daya Air, Kementerian PUPR Agus Suprapto mengatakan, agenda ini merupakan forum untuk tukar pengalaman. Keberhasilan satu tempat atau negara diadopsi di tempat lain.
"Makanya peserta adalah para anggota yang selama ini berkecimpung di bidang ini," katanya.