TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini bahwa aksi teror yang terjadi di Kelurahan Arjuna, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (27/2/2017) pagi, tidak terkait dengan rencana kedatangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud.
"Sama sekali tidak ada hubungannya," kata Wapres di Makassar, Senin.
Wapres mengatakan, aksi teror yang terjadi di Bandung, juga dialami hampir di seluruh belahan dunia seperti Asia, Eropa, Timur Tengah, hingga Amerika Serikat.
Baca: Aksi Teror di Bandung Jelang Kedatangan Raja Salman
Baca: Pelaku Bom Panci Cicendo Anggota Kelompok JAD Bandung
Oleh karena itu, pencegahan aksi teror menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan.
"Bahwa ada memang satu-dua lolos, ya bagaimana, kita negara luas. Tapi jangan lupa, kita punya kepolisian, Densus 88, dan tentara yang bekerja dengan sangat baik," ujarnya.
Dari hasil identifikasi awal, Polri menyatakan pelaku teror di Bandung berinisial Y.
Pelaku diyakini tidak sendiri dalam melakukan aksinya tersebut.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, Y pernah dipenjara selama tiga tahun.
Ia terlibat dalam pelatihan militer di Aceh pada 2011 bersama beberapa orang lainnya yang juga dijatuhi hukuman.
Sementara itu, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi mengapresiasi dan mengakui kerja cepat Polri dalam melumpuhkan pelaku dalam waktu singkat.
Hal itu diungkapkan Osama saat membahas pengamanan di Mabes Polri.
Penulis : Dani Prabowo