News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Tragis TKI

Kisah Sri, TKW yang Satu Ginjalnya Dicuri Majikan Saat Bekerja di Qatar, Kini Dia Sakit-sakitan

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sri Rabitah (25) mantan TKI asal Lombok, Nusa Tenggara Barat memperlihatkan hasil Rontgen ginjalnya.

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK TIMUR -  Nasib malang kembali dialami Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Kali ini menimpa Sri Rabitah TKI asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang kehilangan salah satu ginjalnya usai bekerja di Qatar.

Warga Dusun Lokok Ara, Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB, ini menuturkan, ia pergi mengadu nasib ke Timur Tengah tahun 2014 silam. Sebelum berangkat, ia telah memeriksakan kesehatan dan dinyatakan sehat.

Bersama 22 orang lainnya, Sri lalu diberangkatkan menuju Qatar tahun 2014 melalui BLK-LN Falah Rima Hudaity Bersaudara.

Baca: 14 Pasien Diduga Dioperasi di RSCM Lakukan Cangkok Ginjal Ilegal

Sampai di Qatar, ia langsung bekerja di tempat majikannya yang bernama Madam Gada. Selama bekerja di sana, Sri mengaku diperlakukan tidak manusiawi. Ia bekerja nonstop mulai pukul 05.00 pagi hingga 03.00 dini hari.

Seminggu bekerja di rumah majikannya tersebut, Sri lalu dipindahkan ke rumah orangtua Madam Gada yang saat itu tengah sakit.

Ia pun menurut saat tiba-tiba diajak majikannya untuk memeriksakan kesehatan. Di rumah sakit, Sri melakukan cek darah dan diinfus. Ia sempat protes karena saat itu Sri merasa dirinya sehat.

Oleh petugas, Sri lalu dibawa ke sebuah ruangan yang mirip ruang operasi. Di sana dia disuntik dan tidak sadarkan diri.

Lima jam tak sadar, Sri lalu siuman dan mendapati dirinya sudah berada di atas tempat tidur.

Ia kaget karena banyak selang infus yang menempel di badannya.

"Saya bergerak terasa sakit, saya rasain di perut sebelah kanan. Ada rasanya seperti bekas dijahit. Saya lihat kantung jalan kencing penuh dengan darah. Terus dimasukin ruangan ada teropong besar, setelah dimasukin hilang bekas jahitannya," kata Sri saat ditemui di rumahnya, Minggu (26/2/2017).

Sehari di rumah sakit, Sri langsung dipulangkan ke kantor agen di Qatar.

Semenjak itulah Sri menjadi sering sakit-sakitan. Ia kerap mengalami batuk darah, kencing darah dan keluar darah dari hidung.

Tidak sampai di situ, selama berada di agen, Sri mengaku kerap mendapatkan siksaan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini