TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Tito Karnavian mengoreksi sejumlah pemberitaan yang menyebutkan jika dirinya mendapatkan sebilah pedang emas dari pemerintah kerajaan Arab Saudi.
Klasifikasi tersebut ia sampaikan seusai meresmikan Command Center dalam kunjungan kerjanya di Mapolresta Pontianak, Senin (6/3/2017).
"Itu bukan emas ya, saya koreksi, bukan pedang emas. Saya juga bingung siapa yang menulis pedang emas itu," ujar Tito.
Tito menjelaskan, pedang tersebut merupakan cinderamata dari pemerintah Arab Saudi, yang ditujukan kepada Mabes Polri.
Pedang itu diberikan saat Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi berkunjung ke Mabes Polri, Jakarta, Senin (27/2/2017) lalu.
"Itu ditujukan untuk institusi Polri, bukan untuk Kapolri. Dan itu bukan emas, tapi kebetulan ada bagian-bagian yang berwarna kuning sepuhan emas," ucapnya.
Tito menambahkan, dalam prosedur tetap kepolisian, apabila menerima plakat, trofi, maupun cinderamata seperti itu akan dipajang di Museum Polri ataupun di ruang tamu di Mabes Polri.
"Nanti kita akan laporkan ke KPK hari ini atau besok," katanya.
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
40 Soal Sumatif Bahasa Indonesia Kelas 4 UTS Semester 1 Kurikulum Merdeka 2023 Lengkap Kunci Jawaban
Berita sebelumnya, cinderamata itu diberikan sebelum kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia.
Pedang tersebut merupakan hadiah yang melambangkan keamanan dan pertahanan.
Dengan adanya bingkisan itu, diharapkan hubungan Indonesia dengan Arab Saudi semakin erat untuk menjaga keamanan negara.(Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan)