News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KPK Periksa Manager PT Wika Beton Wilayah Semarang Terkait Korupsi Wisma Atlet Jakabaring

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

‎Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali membuka kasus lama dalam perkara‎ pembangunan Wisma Atlet SEA Games Jakabaring dan Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan 2010-2011‎.

Rabu (7/3/2017), penyidik mengagendakan pemeriksaan satu saksi bernama Siswanto Kartoyo, Manager wilayah Semarang PT Wika Beton.

Baca: KPK Periksa Lima Saksi untuk Tersangka Yudi Widiawan

"Saksi Siswanto Kartoyo diperiksa untuk tersangka DPW," terang Juru Bicara KPK, Febri Diansyah.

Dalam kasus ini, selain memeriksa pihak swasta, penyidik juga sempat memeriksa Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin pada 1 Maret 2016 silam.

Kala itu Alex juga diperiksa untuk tersangka Dudung Purwadi (DPW), Presiden‎ Direktur PT Nusa Konstruksi Enjiniring.

Dalam perkara ini Dudung disangka melakukan perbuatan melawan hukum dan menyalahgunakan wewenang untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi.

Selain menjadi tersangka dalam kasus ini, Dudung yang telah ditahan di Rutan Guntur, Senin (6/3/2017) juga berstatus tersangka dalam ‎kasus korupsi pembangunan RS Pendidikan Udayana TA 2009-2001.

Dudung adalah satu dari tiga tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan Rumah Sakit (RS) Khusus Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana, Bali tahun anggaran 2009.

Dua tersangka lainnya yakni Direktur PT Mahkota Negara, Marisi Matondang telah ditahan penyidik pada Kamis (2/3/2017) lalu.

Baca: 9 Maret KPK Akan Beberkan Peran Sejumlah Nama Hingga Aliran Dana Proyek e-KTP

Dimana PT Mahkota Negara merupakan anak perusahaan Permai Group milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin.

Sementara satu tersangka lainnya yaitu Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Udayana, I Made Meregawa.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini