TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mewujudkan cita-cita jaminan kesehatan semesta (universal health coverage) paling lambat 1 Januari 2019 mendatang, BPJS Kesehatan menjajaki kerja sama dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Selain untuk memperluas cakupan kepesertaan, kerja sama tersebut diharapkan dapat mendorong perguruan tinggi untuk turut mengajak mahasiswa dan masyarakat sekitarnya untuk mengubah pola pikir tentang jaminan kesehatan.
"Selama ini, mayoritas masyarakat berpikir untuk mendaftar JKN-KIS hanya ketika sakit dan mahasiswa sebagai change agent, diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk mengubah pola pikirnya," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara BPJS Kesehatan dengan Kemenristekdikti di Jakarta, Kamis (09/03).
Adapun ruang lingkup nota kesepahaman tersebut meliputi optimalisasi komunikasi, informasi dan edukasi dalam pelaksanaan program JKN-KIS di perguruan tinggi, serta perluasan peserta program JKN-KIS di perguruan tinggi.
“Kemitraan ini akan sangat bermanfaat bagi para civitas akademika agar mendapatkan perlindungan kesehatan melalui program JKN-KIS," katanya.
Ini sekaligus memberikan gambaran kepada seluruh mahasiswa tentang program mulia ini, sehingga dapat ikut serta mengajak masyarakat luas untuk ikut bergotong-royong dalam Program JKN-KIS.
Sebelumnya, BPJS Kesehatan telah menjalin kerja sama dengan 42 perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia, untuk mendaftarkan mahasiswanya secara kolektif menjadi peserta JKN-KIS.
Perguruan tinggi tersebut dapat mendata dan mendaftarkan mahasiswanya yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, selain kolekting iuran mahasiswa, juga dikoordinir oleh pihak universitas sehingga lebih mudah.
Beberapa perguruan tinggi yang telah menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk melakukan pendaftaran kolektif mahasiswanya antara lain Institut Pertanian Bogor, Universitas Sumatera Utara, Stikes Siti Hajar Medan, Akbid Henderson Pematang Siantar.
Kemudian Universitas Andalas, Universitas Muhammadiyah Padang, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Dharma Persada Jakarta, Universitas Padjajaran, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Soedirman, Universitas Hasanudin, Politeknik Pertanian Pankep, Universitas Palangkaraya, Insititut Senin Indonesia Bali, dan sebagainya.