TRIBUNNEWS.COM - Aktivis Kebangsaan, Gus Sholeh MZ menegaskan Indonesia membutuhkan generasi-generasi optimis untuk membangun masa depan yang gemilang dan cerah.
Menurut Gus Sholeh, percuma Indonesia memiliki sumber daya alam berlimpah ruah dan SDM berkualitas jika masyarakat didominasi narasi-narasi dari orang-orang yang pesimis dan selalu nyinyir.
"Kita berhenti saling nyinyir dan menjadi pesimis, apalagi nyinyirnya didasarkan pada perbedaan politik karena jagoannya kalah di Pilpres 2024 lalu. Mari kita bersatu, saling gotong royong membangun bangsa serta menjadi generasi optimis sebagaimana gerakan #IndonesiaCerah!," ujar Gus Sholeh di acara deklarasi gerakan #IndonesiaCerah! di kawasan Semanggi, Jakarta Pusat, Minggu (13/4/2025).
Gus Sholeh mengatakan, kuncinya sekarang adalah persatuan dan bergotong royong mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk mengatasi berbagai masalah bangsa.
Terutama, kata dia, memberikan kepercayaan kepada pemerintah Prabowo-Gibran untuk bekerja secara maksimal mewujudkan program-programnya.
"Situasi global tidak sedang baik-baik, mari kita bergandengan tangan membangun bangsa, tidak perlu mengadu domba. Jika ada kritikan, sampaikan seusai dengan koridornya dan kritikan-kritikan yang konstruktif," imbuh Gus Sholeh.
Diketahui, sejumlah cendekia dan aktivis kebangsaan meluncurkan Gerakan #IndonesiaCerah!.
Peluncuran Gerakan #IndonesiaCerah! itu dilangsungkan di Jakarta, pada Minggu, 13 April 2025 dan ditandai oleh pembacaan Deklarasi #IndonesiaCerah! dan diskusi kebangsaan.
Koordinator Gerakan #IndonesiaCerah!, Febry Wahyuni Sabran menjelaskan bahwa gerakan ini hadir untuk menumbuhkan optimisme membangun Indonesia bersama. Dia mengakui, meski situasi saat ini tidak mudah dan tantangan juga kompleks namun jangan sampai diperkeruh oleh apatisme.
"Gerakan #IndonesiaCerah! lahir dari keprihatinan dan harapan kami akan masa depan Indonesia. Kami percaya bahwa dengan menumbuhkan optimisme dan memperkuat persatuan, kita dapat bersama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih cerah."
Baca juga: Ketua PA GMNI Sebut Indonesia Masuki Situasi Gelap, Harap Semua Stakeholder Bersatu
"Kita akui, bahwa realitas saat ini tidak mudah dan ragam tantangannya pun kompleks. Namun, saya berharap kita jangan menyerah terlebih apatisme, atau cuek," jelasnya.
Ia melanjutkan, bahwa harus ada kelompok yang mengambil inisiatif itu.
Dalam pandangan Febry, sejauh ini barangkali masih minim kelompok masyarakat sipil yang mengambil peran betapa pentingnya menumbuhkan sikap optimisme.
"Gerakan ini diharapkan menjadi momentum untuk menyebarkan energi positif dan membangun narasi optimisme di tengah ragam tantangan yang teramat kompleks."