Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 186 calon anggota Polri, orangtua hingga panitia seleksi penerimaan Siswa Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) mengikuti penandatangan pakta integritas.
Acara berlangsung di Aula Widya Warapsari, Sepolwan, Lemdiklat Polri, Ciputat, Selasa (14/3/2017).
Penandatanganan pakta integritas ini menuntut komitmen moral dari para panitia seleksi, calon siswa, orangtua siswa, pengawas internal, dan eksternal.
Diharapkan dengan penandatanganan tersebut proses seleksi mengedepankan prinsip kejujuran, tanggung jawab, obyektif, transparan serta bebas KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
"Kepada para calon siswa, ditekankan untuk menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi sebagai calon perwira Polri dalam menghadapi test seleksi," ujar Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia Irjen Pol Arief Sulistiyanto dalam keterangan tertulisnya.
Ia berharap seluruh peserta tidak menggantungkan diri pada pertolongan orang lain dan harus bisa menghadapi tes dengan kemampuan sendiri.
"Hilangkan cara-cara yang tidak jujur yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain," katanya.
Menurut Arief, dengan pakta integritas dan komitmen tersebut diharapkan perwira Polri yang dihasilkan dari proses seleksi benar-benar berkualitas.
Selain itu, dengan komitmen tersebut diharapkan penempatan seorang perwira Polri sumber sarjana bisa sesuai dengan keahliannya.
Saat ini, Polri membutuhkan perwira sumber sarjana sebanyak 75 orang dan difokuskan pada bidang IT dan Multimedia serta komunikasi.
Hal ini untuk memenuhi kebutuhan tenaga operasional menghadapi tantangan perkembangan teknologi dan informasi di masyarakat.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul menambahkan dengan pakta integritas tersebut diharapkan penerimaan calon perwira di SIPSS akan bebas pungutan liar maupun KKN.