TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Pondok pesantren Al Hikam mendadak disesaki manusia. Berada di jalan H Amat, Kukusan, Beji, Depok, lautan manusia ini berbondong-bondong mangantar jenazah KH Hasyim Muzadi ke peristirahatan terakhir. Sejumlah pelayat bergantian menjunjung peti jenazah KH Hasyim Muzadi.
Lantunan shalawat dikumandangkan saat jenazah KH Hasyim Muzadi dibawa menuju lokasi upacara pemakaman. Upacara pemakaman berlangsung secara militer. Wakil Presiden Jusuf Kalla pun didapuk selaku inspektur upacara.
Hasyim Muzadi wafat sekitar pukul 06.15 WIB pada usia 72 tahun di kediamannya di Pondok Pesantren Al-Hikam, Kota Malang, Jawa Timur, karena sakit. Namun, satu bulan sebelum tutup usia, KH Hasyim Muzadi yang tengah berada di kursi roda memilih sebidang tanah sebagai lokasi pemakaman.
"Beliau menunjuk tempat makamnya sendiri. Waktu itu memakai kursi roda sambil jalan pagi beliau bilang, 'Saya mau dimakamkan di sini (sambil menunjuk sebidang tanah)'," kata Menantu KH Hasyim Muzadi, Arif Zamhari di Ponpes Al Hikam, Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat, Kamis (16/3).
Bukan tanpa sebab KH Hasyim Muzadi memilih lokasi pemakaman di Ponpes Al Hikam, Depok. Saat itu Hasyim Muzadi berharap dirinya tetap dekat dengan santri Al Hikam.
"Saya ingat, beliau minta karena ingin dekat dengan santri," ujarnya.
"Agar bisa mendengarkan lantunan ayat Alquran dari para santrinya untuk beliau," tambah Arif.
Arif menyebut, peristiwa itu terjadi setelah KH Hasyim Muzadi pulang dari rumah sakit. Setelah dinyatakan sehat oleh rumah sakit, Hasyim Muzadi pun memilih berkeliling.
"Mungkin itu isyarat," kata Arief, yang juga pimpinan Ponpes Al Hikam.
Untuk diketahui, pihak keluarga dari almarhum mantan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi menyiapkan liang lahat cadangan untuk jenazah Hasyim yang akan dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Al Hikam.
Liang lahat cadangan disiapkan karena kondisi tanah pada liang lahat utama gampang tergenang. Karena lokasi tersebut dulunya merupakan bekas rawa-rawa. Liang lahat utama berlokasi di sebelah gedung Sekolah Tinggi Kulliyatul Quran.
Adapun liang lahat cadangan tepat di depan masjid di kompleks tersebut. Kontur tanah pada liang lahat cadangan lebih tinggi dibanding liang lahat utama.
Arief Zamhuri mengatakan, pilihan akan dimakamkan di mana jenazah Hasyim akan menjadi keputusan istrinya. "Kami serahkan ke ibu," ujar Arief.
Satu unit mesin sedot air portable milik Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemadam kebakaran Cinere sempat dikerahkan guna menguras air yang menggenang di liang lahat utama.
Komandan regu UPT Pemadam Cinere, Boim mengatakan, pihaknya sebelumnya mendapatkan kabar melalui sambungan telefon dari petugas Kantor Dinas Pemadam Kota Kembang untuk begerak ke kediaman Hasyim Muzadi.
Petugas tersebut, kata Boim, menginformasikan bahwa liang lahat utama yang telah dipersiapkan keluarga tidak hentinya mengeluarkan air. Oleh karena itu, dibutuhkan bantuan untuk melakukan pengurasan.
"Diperintahkan ke lokasi, untuk sedot air yang di makam, di sini. Kami kerahkan personil empat orang untuk membantu dan portabel (alat sedot air), satu unit," kata Boim disela pengurasan.
Menurut Boim, pengurasan air yang menggenang tidak akan memakan waktu lama. Namun menurut Boim, hal ini berbeda pada makam tersebut. Sebab air yang ada di liang lahat itu tetap menggenang meskipun sudah dilakukan penyedotan sejak bebebrapa menit lalu.
"Kalau air diam, cepat, tapi karena air mengalir makan waktu juga," kata dia.
Lokasi pemakaman KH Hasyim Muzadi akhirnya berada sekitar 100 meter dari Masjid Pesantren Al Hikam, Beji, Depok.
Upacara pemakaman akhirnya dimulai pukul 16.57 WIB di Pondok Pesantren Al Hikam, Beji, Depok. Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sambutannya menyampaikan rasa dukacita atas meninggalnya Hasyim Muzadi.
"Semoga jalan darma bhakti beliau menjadi suri tauladan bagi kita semua. Arwahnya mendapatkan tempat semestinya," kata Jusuf Kalla.
Hadir dalam pemakaman istri Abdurrahman Wahid Sinta Nuriyah Wahid, Politikus Golkar Akbar Tandjung, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Kemudian Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Walikota Depok Idris Abdul Somad, Mantan Ketum Muhammadiyah Din Syamsudin.
Serta ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PPP Romahurmuziy, Watimpres Suharso Monoarfa, Jaksa Agung HM Prasetyo, dan Pimpinan FPI Habib Rizieq Syihab. (tribunnews/ferdinand waskita/warta kota)
Balas Balas ke S