Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Patmi (48), warga Pegunungan Kendeng, diduga meninggal dunia karena serangan jantung.
Dia mengembuskan napas terakhir saat berada di UGD Rumah Sakit Sint Carolus Salemba, Selasa (21/3/2017) dinihari.
"Meninggalnya Patmi (48), karena Sudden death dengan penyebab kemungkinan besar serangan jantung jika dilihat dari tanda-tanda sebelum kematian," tutur Herlina, kepada wartawan, Selasa (21/3/2017).
Herlina merupakan dokter yang mendampingi selama aksi, pada saat sebelum meninggal, dan membawa Patmi ke UGD Rumah Sakit Carolus, Salemba.
Baca: Kematian Patmi Tak Surutkan Petani Kendeng Lakukan Aksi Penolakan Pabrik Semen
Baca: Patmi Pamit Kepada Keluarga untuk Perjuangkan Anak Cucu Sebelum Ikut Aksi Cor Kaki
Selama proses aksi dari hari Kamis 16 Maret hingga 20 Maret, tim medis memantau kondisi kesehatan para peserta aksi.
Dari hasil pemantauan tim medis tak ditemukan tanda-tanda membahayakan nyawa serta tidak adanya keluhan sakit dari almarhum.
Bahkan pada Senin (20/3/2017) pukul 23.00 WIB, ketika mengisi ceklist daftar keluhan relawan aksi, tak ada gejala-gejala seperti pusing, mual, maupun sesak nafas.
Makan minum baik serta buang air besar dan air kecil juga lancar.
"Bukan karena aksi cor kaki, karena kondisi saat, sesudah maupun sebelum dilepas cor kaki dalam keadaan baik-baik," katanya.