TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Setya Novanto kini disangkut-sangkutkan dengan kasus dugaan korupsi e-KTP.
Meski demikian, Ketua DPR RI ini menyangkal terlibat dalam kasus yang diduga merugikan keuangan negara Rp 2,3 triliun.
Setya Novanto juga dilaporkan ke Majelis Kehormatan DPR RI dengan tuduhan terlibat korupsi e-KTP itu. Bahkan, di internal Partai Golkar mulai kasak-kusuk untuk mendongkel Setnov dari jabatan Ketua Umum.
Meski demikian, Setnov tetap beraktivitas seperti biasa. Bahkan di hadapan ratusan mahasiswa dan civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sumatera Barat, Setnov berkisah tentang dirinya yang berasal dari anak tak mampu dan kini menjadi orang penting di tanah air.
Dalam forum seminar nasional yang membahas seputar penguatan ekonomi mikro & UMKM, Sabtu (25/3), Novanto tak lupa memberikan motivasi dan berbagi pengalaman dengan para mahasiswa.
Novanto meminta agar selain belajar di kampus, mahasiswa juga sebaiknya memulai bisnis sekecil apapun.
Novanto menceritakan masa mudanya saat kuliah di Surabaya, Jawa Timur.
"Saat mahasiswa, agar tidak perlu membayar kos, saya menjadi sopir keluarga di tempat saya tinggal. Saya juga jadi pembantu, membersihkan rumah, dan lainnya." kata Novanto.
Pagi harinya, sebelum menjadi sopir mengantar anak-anak tuan rumah ke sekolah, kisah Novanto, pukul 04.00 pagi, ia jualan beras di pasar Surabaya.
"Dari situ saya mulai kumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk keperluan kuliah" kenang Novanto.
Tumbuh dan besar dengan kondisi perekonomian yang kurang mampu, tidak menjadikan Novanto minder atau kehilangan kepercayaan diri. Bahkan, Novanto menceritakan pernah menjadi tukang cuci mobil di salah satu dealer di Surabaya.
Mungkin karena melihat etos kerjanya, suatu hari pemilik dealer menanyakan kepada Novanto bagaimana cara meningkatkan penjualan mobil dan menaikan omzet perusahaan.
"Karena saya kuliah mengambil akuntansi, saya sedikit banyak tahu tentang perekonomian," katanya.
"Alhamdulillah, akhirnya saya dipercaya menjadi Ketua penjualan mobil Indonesia bagian timur di perusahaan tersebut," kenang Novanto.
Sampai akhirnya bisa menjadi pengusaha nasional dan Ketua DPR RI seperti selarang ini, semua itu menurut Novanto tak terlepas dari semangat dan kerja keras.
"Darimanapun asal usul adik-adik mahasiswa semua, dari latar belakang keluarga yang mampu atau tidak mampu, di hadapan Tuhan, status sosial kita sama."
"Karena itu, jangan pernah kehilangan kepecayaan diri dan jangan pernah takut melangkah" Novanto memotivasi.
Novanto mengaku kagum dengan masyarakat Minangkabau yang dia nilai memiliki etos kerja yang tinggi, terutama dalam hal perdagangan. Semangat inilah yang akan menumbuhkan para wirausahawan dari berbagai tingkatan.
Khusus mengenai penguatan usaha Mikro dan UMKM, Novanto mengajak semua para pelaku usaha di tanah Minangkabau untuk memanfaatkan program pemerintah berupa pemberian subsidi bunga untuk kredit usaha rakyat (KUR).
Upaya pemerintah mendorong KUR melalui kebijakan subsidi bunga adalah langkah strategis, tidak hanya untuk memajukan UMKM, melainkan juga untuk menyelamatkan perekonomian nasional dari ancaman pertumbuhan rendah dan minimnya kesempatan kerja. (andri malau)