TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri menceritakan bahwa dirinya sempat menasehati calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Megawati menasihati Ahok agar tidak terlalu banyak bicara. Mengingat kondisi politik yang tengah tidak stabil.
"Jadi saya sempat bilang ke Pak Ahok, 'sudahlah jangan cerewet. Karena sekarang kamu itu kena (sorot kamera) TV terus'," kata Megawati, dalam peresmian kantor DPP Banteng Muda Indonesia, di Jalan Cianjur, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017).
Kemudian, Ahok bertanya, apa yang harus dilakukannya.
Baca: Djarot: Kalau Terkait Ahok, Kan Sudah ada Pengadilan
Baca: Sekjen FUI: Aksi 313 Tuntut Ahok Diberhentikan, Tidak Ada Maksud Politik
Kepada Ahok, Megawati menyarankan untuk bertutur kata dan bertindak yang lebih sopan.
"Saya bilang, jadi kamu 'kulo nuwun'. Terus kalau mau ngomong, ya minta maaf, minta maaf terus. Maaf ya, maaf ya, nuwun sewu ya, nuwun sewu ya," kata Megawati.
Pada akhirnya, Megawati mengaku senang melihat perubahan Ahok.
Hal itu terbukti dari performa Ahok saat mengikuti debat calon gubernur DKI di salah satu stasiun televisi swasta, Senin (27/3/2017) lalu.
Megawati memuji Ahok yang dapat mengendalikan emosinya.
"Kemarin saya lihat (Ahok) waktu debat, Alhamdulillah..," kata Megawati seraya menutup sambutannya.
PDI-P merupakan salah satu partai politik pengusung pasangan Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Selain PDI-P, Partai Nasdem, Golkar, dan Hanura juga mengusung Ahok-Djarot.
Pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017, Ahok-Djarot harus bersaing dengan pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan tiga DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Penulis: Kurnia Sari Aziza