News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Suap Pejabat Bakamla

Politisi Golkar Fayakhun Diperiksa KPK Terkait Korupsi di Bakamla

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi hari ini, Selasa (25/4/2017) diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Fayakhun ‎diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan suap proyek pengadaan alat satelit monitoring pada Badan Keamanan Laut (Bakamla) untuk tersangka, Nofel Hasan (NH).

Dalam kasus ini, Fayakhun yang juga Ketua DPD DKI Jakarta Partai Golkar itu disebut oleh Fahmi Darmawansyah, Direktur PT Merial Esa turut menerima uang yang dia titipkan ke politikus PDI-P Fahmi‎ Habsyi atau Ali Fahmi untuk keperluan proyek pengadaan senilai Rp 200 miliar.

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan selain memeriksa Fayakhun penyidik juga mengagendakan pemeriksaan pada saksi lain dari unsur swasta.

"Selain Fayakhun, anggota DPR kami juga periksa Abu Djaja Bunyamin ( swasta‎) untuk tersangka NH," tambah Febri.

Untuk diketahui dalam pengadaan alat satelit monitoring Bakamla tahun anggaran 2016, PT Melati Technofo Indonesia (PT MTI) merupakan perusahaan yang memenangkan tender tersebut. Namun, pemenangan tender tidak berjalan mulus.

Demi memenangkan tender, tiga petinggi PT MT‎I, yakni Fahmi Dharmawansyah, M. Adami Okta, dan Stefanus Hardy diduga melakukan suap ke sejumlah pejabat Bakamla.

Ketiganya lalu diciduk melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) dan ‎ketiga petinggi PT MTI itu ditetapkan tersangka oleh KPK sebagai pemberi suap.

Selain itu, KPK juga menetapkan tersangka terhadap pejabat Bakamla yakni ‎Kabiro Perencanaan Organisasi Bakamla, Nofel Hasan dan Deputi Informasi, Hukum, dan Kerjasama‎ Bakamla Eko Susilo Hadi, keduanya diduga menerima suap dari proyek satelit monitoring.

Terpisah POM TNI juga menetapkan satu tersangka dari kalangan militer yakni, Direktur Data dan Informasi Bakamla, Laksmana Pertama Bambang Udoyo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini