News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kehabisan Uang Usai Kunjungi Pacar di Karawang, Yonas Mengaku Korban Penculikan

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pria berinisial YO, memberi pengakuan mengejutkan ketika melapor ke Polres Jakarta Barat.

Ia mengaku diculik dan dipaksa mengikuti pelatihan militer kelompok teroris di sebuah hutan kawasan Salatiga, Jawa Tengah.

Pria asal Rangkasbitung, Banten, tersebut datang ke kantor polisi dalam kondisi linglung, lelah, dan kelaparan, Rabu (26/4/2017) subuh.

"Memang benar ada orang datang sekitar pukul 04.00 WIB ke Polres Jakarta Barat," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.

Martinus menjelaskan, setelah diberi makan dan ditenangkan oleh petugas, YO baru bisa dimintai keterangan pada pukul 10.00.

YO mengaku menjadi korban penculikan di wilayah Banten yang kemudian dibawa ke daerah Salatiga.

Kapolres Salatiga, AKBP Happy Perdana Yudianto, menyebut tak ada area hutan di Salatiga.

"Wilayah Salatiga itu sak umlit (kecil). Tahu sendiri kan luasan wilayah Salatiga? Tidak ada hutan," kata Happy.

Ia memastikan tak ada aksi pelatihan militer kelompok teroris di Salatiga. Kalaupun ada, pasti sudah diketahui secara cepat.

"Kalau yang disebut itu wilayah Kabupaten Semarang, bisa jadi. Magelang, bisa jadi. Karena luasan wilayahnya lebih luas dan banyak hutan, dibanding Salatiga," katanya.

Happy menganalisa informasi itu cenderung mengada-ada. Sepengetahuannya, rekrutmen anggota teroris dilakukan secara cuci otak maupun keinginan sendiri.

"Sangat aneh kalau ada teroris menculik orang untuk dijadikan anggota, diajari merakit bom, maupun dilatih menembak. Kalau calon rekrutan itu lolos dan bongkar jaringan teroris, bagaimana," tambahnya.

YO mengaku beralamat tinggal di Kampung Cijalur, Sindang Mulya, Maja, Kabupaten Lebak Banten. Ia sehari-hari bekerja sebagai buruh lepas.

Namun, ia mengaku diminta membantu mencarikan alamat oleh empat orang yang menggunakan Avanza hitam. Saat itu ia dalam perjalanan pulang ke rumah pada 18 April 2017 sore.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini