Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan sebelumnya menjelaskan, pelaku telah mengintai Novel sejak lama. Termasuk gerak-gerik Novel sehari-hari.
"Pelaku sudah betul-betul menggambar situasi yang ada. Dia (pelaku) tahu ke mana larinya. Analisa kami sudah cukup lama digambar (diintai)," ujar Iriawan.
Kepolisian sempat menginterogasi dua orang yang diduga menguntit Novel.
Setelah diperiksa, dua orang itu diketahui adalah informan polisi. Keduanya juga memiliki alibi saat Novel diserang.
"Dua orang tersebut adalah berkaitan dengan salah satu cepu atau mata-mata unit pencurian motor," ujar Iriawan.
Ada beberapa gambar yang awalnya diduga merupakan pelaku penyerangan. Tapi, tak terbukti setelah memintai keterangan dari sekitar 16 saksi.
Polisi juga telah mengecek asal cairan asam sulfat yang didapat pelaku untuk melakukan penyerangan.
"Tim sedang bekerja. Termasuk ngecek dimana yang bersangkutan dapat cairan H2So4 tersebut. Itu kan' ternyata tokonya banyak di Jakarta yang jual itu. Tidak bisa satu per satu," kata Iriawan.
Dua hari lalu, uru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengungkapkan, kesehatan mata Novel Baswedan terus mengalami peningkatan. Ada pertumbuhan jaringan kornea dan kemampuan dalam membaca huruf.
Hal itu terlihat dari empat jenis analisa terhadap mata Novel, yakni analisa langsung dua bola mata secara manual, tes kondisi mata dengan indikator warna melalui pemberian cairan kimia, pemberian eye drop, dan pengecekan tekanan mata.
"Pemulihan conjungtiva putih sudah menyentuh kornea. Namun untuk mata kiri belum ada perkembangan dari kemarin," kata Febri.
Menurut Febri, kemampuan penglihatan mata kanan Novel untuk membaca berada di level 6/7,5+2. Artinya, Novel telah mempu membaca huruf kecil dengan sangat baik.
Sementara, tekanan mata kanan sebesar 18 dalam rentang batas normal antara 6-21.
Sedangkan untuk mata kiri, kondisi kornea mata Novel belum ada perkembangan.