TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Marketing PT LEN Industri 2007-2012 Abraham Mose mengungkapkan pihaknya sangat mudah mendapatkan proyek pengadaan KTP elektronik tahun anggaran 2011-2012.
Abraham Mose bahkan mengaku tidak perlu bekerja untuk ambil bagian dari mega proyek tersebut karena perusahaan merekalah yang justru diminta untuk bergabung.
"Bisa dikatakan proyeknya datanglah dari langit ke PT LEN sehingga meringankan beban direktur marketing," kata Abraham Mose saat bersaksi di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korups, Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Baca: KPK Dalami Dugaan Motif Pemberian Keterangan Palsu Miryam dari Andi Narogong
Ceritanya, Abraham Mose mengaku saat itu ditelepon oleh Wahyudin Bagenda yang saat itu menjabat sebagai direktur utama PT LEN Industri.
Mose diminta bergabung ke The Stone Cafe Bandung.
Di sana, selain Wahyudin sudah menunggu sejumlah tamu Direktur PT LEN Darma Mapangara dan Direktur Utama Perum Percetakan Negara RI Isnu Edhi Wijaya.
"Dalam pertemuan itu Pak Isnu meminta PT LEN memaparkan kemampuan terkait elektronik kalau mengerjakan e-KTP," kata Mose yang kini menjabat sebagai Direktur Utama PT Pindad.
Tidak lama setelah pertemuan tersebut, Wahyudin Bagenda kemudian memberikan kabar bahwa PT LEN Industri sudah diminta untuk bergabung.
Wahyudin kemudian menugaskan Agus Ismanto (Manajemen Pengembangan Pemasaran PT LEN) sebagai pelaksana persiapan mengikuti tender.
"Pada perjalanannya saya tidak ikuti lagi. Ternyata di Juli diumumkan kita sebagai pemenang dan tugas sebagai direktur marketing melakukan review order dan bisnis terhadap proyek tersebut," tukas Mose.
Negara ditaksir rugi Rp 2,3 triliun dari Rp 5,9 triliun anggaran KTP elekronik.