TRIBUNNEWS.COM, PANGKALPINANG - Aksi solidaritas untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan digelar di Lapangan Merdeka, Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung batal dilaksanakan, Kamis (11/5/2017) malam.
Agenda menyalakan 1.000 lilin untuk Ahok yang semula direncanakan pun urung dilaksanakan.
Hal ini disebabkan oleh adanya imbauan pembubaran dari Polres Pangkal Pinang.
Pihak kepolisian Pangkal Pinang tersebut mencium adanya indikasi penyusup yang akan memprovokasi massa dan membuat kericuhan.
“Kami sudah ada di lapangan. Ada potensi provokasi. Bisa terjadi bentrok antar ormas,” kata Kasat Intelkam Polres Pangkal Pinang, AKP Adi Putra kepada Kompas.com.
Setelah musyawarah dari panitia penyelenggara, perwakilan ormas dan tokoh masyarakarakat, akhirnya disepakati jika aksi 1.000 lilin batal dilaksanakan.
Semua pihak mengkhawatirkan adanya konflik SARA yang diduga akan terjadi sebelumnya.
“Dikhawatirkan ini bisa mengarah pada konflik suku, agama dan ras. Memang terlihat ringan, tapi kalau sudah bentrok bagaimana. Demi keamanan kota ini ya sepakat dibatalkan,” ujarnya.
Sebelumnya, rencana aksi ini memang telah tersebar di media sosial.
Begitupun pamflet yang berisi ajakan untuk ikut aksi menyalakan 1.000 lilin jug atelah disebar oleh panitia.
Hingga akhirnya massa benar-benar berkumpul pada Kamis malam, sekitar pukul 18.30 WIB.
Tak lama kemudian muncul kelompok ormas yang menolak aksi menyalakan 1.000 lilin dilaksanakan.
Lilin-lilin yang terlanjut dinyalakan mendadak dimatikan paksa oleh sejumlah orang.
Polisi yang bertugas mengamankan acara kemudian meminta perwakilan ormas untuk berembuk di Mapolres Pangkal Pinang.