Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yusril Ihza Mahendra, pakar hukum tata negara berpendapat, penegakan kebijakan hukum di Indonesia saat ini memunculkan kesan Pemerintah sengaja 'memberi angin' bagi kelompok kiri dengan mengorbankan perhatiannya kepada kelompok Islam.
"Saya tidak mengerti kebijakan penegakan hukum sekarang seperti apa. Saya juga tidak mengerti kenapa pemerintah menciptakan "image" tidak menyukai kelompok Islam, itu berarti mengusir rakyat sendiri," kata Yusril Ihza Mahendra usai memberi kesaksian dalam kasus dugaan makar yang melibatkan Zamran dan Rizal Kobar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Senin (15/5/2017) pagi.
Yusril mengaku tidak tahu menahu mengenai maksud dan tujuan pemerintah menciptakan "image" tersebut.
Ia memberi contoh lemahnya kepercayaan publik kepada hukum adalah seperti protes umat Islam kepada Basuki Tjahaja Purnama, terpidana kasus penistaan agama yang masih terus berlangsung hingga sekarang.
"Saya kira protes sudah berhenti saat Pak Ahok sudah kalah di Pilkada dan mendapat hukuman. Pembiaran yang dilakukan pemerintah akan menciptakan reaksi semacam itu," pungkasnya.