TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Presiden Republik Indonesia (KSP RI) Teten Masduki ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membuka acara Muktamar Nasional Pelajar Islam Indonesia (MUKNAS - PII) ke XXX, di Wisma Antara Jakarta Pusat.
Acara tersebut mengusung tema," Mengembalikan Jati diri Pelajar Dalam Bingkai Persatuan".
"Salam dan maaf dari Bapak Presiden, tidak bisa hadir di acara yang begitu penting ini, dan beliau menugaskan saya. Pak Presiden begitu padat acaranya hari ini," ujar Teten Masduki dalam sambutannya, Sabtu (20/5/2017).
"Beliau (Presiden Jokowi) berpesan, nanti kalau hasil - hasil muktamar kita atur waktu untuk ketemu dengan Bapak Presiden dalam rangka menyampaikan hasil - hasil muktamar," sambungnya.
Saat ini, kata dia, masalah persatuan adalah satu masalah yang urgen untuk dibicarakan. Kelahiran PII pada tahun 47 memiliki spirit untuk menyatukan semua pelajar islam yang terfragmentasi (terpecah).
"Dalam perkembangan sejarah Indonesia kader - kader PII telah terbukti mempersatukan kita semua dan membawa Indonesia dalam banyak kemajuan. Tak perlu disebutkan tokoh - tokoh nasional yang lahir dari PII," pungkas Teten dalam sambutannya.
PII merupakan salah satu organisasi pelajar Islam tertua di Indonesia. Untuk setiap masa kepengurusannya menyelenggarakan Muknas.
Muknas PII XXX kali ini diselenggarakan di Jakarta dari 18 - 22 Mei 2017. Turut hadir pada acara pembukaan tersebut Mantan Ketua Umum Pelajar Islam Indonesia (PII) Periode 1986 - 1989, T Chalidin Yacob.
Selain itu hadir pula Ketua Umum/Perwakilan ormas OKP Nasional seperti HMI, PMKRI,IPNU dan lain - lain termasuk para undangan KB PII dan juga kader - kader PII sejabodetabek.
Acara Pembukaan MUKNAS PII XXX tersebut diakhiri dengan Beodah Buku dengan judul “Muslim Melayu Penemu Australia” yang ditulis oleh Dr. T. Chalidin Yacob, MA. JP.
Bedah buku ini sendiri cukup khidmad diikuti oleh ratusan pelajar dan mahasiswa yang datang dari seantero Jakarta.