TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KM Mutiara Sentosa 1 rute Surabaya-Balikpapan mengalami kebakaran hebat di perairan Pulau Masalembo, Sumenep, Jatim, Jumat (19/5/2017) lalu sekitar pukul 16.00 WIB.
Badan Nasional pencarian dan pertolongan (Basarnas) memaparkan informasi kecelakaan baru diterima sekira pukul 18.45 WIB dari Sistem Radio Operator Pantai.
Mengetahui kecelakan tersebut, Basarnas menggunakan sistem Integrated Maritim Surveillance (In-Sar) sehingga diketahui ada kapal yang lokasinya lebih dekat dari kejadian terbakarnya kapal KM Mutiara ketimbang kapal kantor-kantor Basarnas.
Baca: Penumpang Kapal Berebut Pelampung, Martha Bingung Nasib Suaminya
Setekah itu langsung meminta bantuan ke kapal-kapal terdekat tersebut.
"Kemudian kita broadcast ada kecelakan KM mutiara. Ada dua kapal, Meratus tujuan Surabya- Makasar yang jauhnya 5 mil laut jaraknya. Kedua kapal Darma Kartika dari Balikpapan ke surabaya posisi 97 mil laut. Yang dekat ada tapi dia tidak merespon," papar kepala Basarnas, M Syaugi dalam konferensi pers, di gedung Basarnas, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2017).
Kapal meratus yang membutuhkan waktu sekitar 1 jam dari lokasi kebakaran langsung menghampiri dibantu pula dengan kapal nelayan dan langsung mengevakuasi 197 penumpang. 192 selamat dan 5 orang meninggal dunia.
"Sehingga pada kejadian tersebut yang mendekat kapal Meratus dibantu nelayan-nelayan yang ada jumlah personel setelah kita cek 197. Dari 197, yang hidup 192, yang 5 meninggal karena kebakaran," papar M. Syaugi.
Proses penyelamatan juga melibatkan KNKT, Kapal Pol air, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Indonesia (KPLP), maupun Syah Bandar di kawasan Masalembo.
Saat ini 197 korban baik yang selamat maupun yang meninggal sudah berada di Surabaya, Jawa Timur.