TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tandjung ikut menyoroti nama Setya Novanto yang disebut-sebut dalam kasus e-KTP.
Akbar mengingatkan Novanto yang telah dicegah ke luar negeri oleh KPK terkait kasus tersebut.
"Ini tentu akan memengaruhi partai. Mudah-mudahan saja tidak terjadi sesuatu kepada Setya Novanto," kata Akbar saat diskusi "Refleksi Satu Tahun Partai Golkar kepemimpinan Setya Novanto" di Hotel Puri Denpasar, Jakarta Selatan, Minggu (21/5/2017).
Baca: Akbar Tandjung Mulai Kritik Kepemimpinan Setya Novanto di Golkar
Akbar menilai Rapimnas Golkar dapat dijadikan momentum untuk melakukan langkah-langkah baru menetapkan agenda politik ke depan.
Diketahui, agenda politik yakni Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019.
Mantan Ketua DPR itu mengingatkan elektabilitas Golkar terus mengalami penurunan usai dipimpinnya.
Ia khawatir posisi Golkar terus melorot dari papan atas.
"Kalau nanti penurunan ini akan berbahaya, bisa enggak kita ke nomor dua lagi. Pemilu kemarin Golkar dan Gerindra tak beda jauh," kata Akbar.