TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Presiden Joko Widodo mengajak Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk ikut meredam gesekan antarkelompok masyarakat sedini mungkin.
“Bapak Ibu adalah tokoh-tokoh di provinsi, di daerah, saya titip agar kalau ada percikan sekecil apa pun segera diselesaikan,” ujar Jokowi saat berdialog dengan FKUB di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5/2017).
“Jangan tunggu esok hari. Jangan tunggu dua tiga hari lagi. Selesaikan pada saat api itu masih sangat kecil, segera padamkan,” kata Jokowi.
Jokowi juga meminta kepada perwakilan FKUB di daerah agar selalu menggaungkan Bhinneka Tunggal Ika kepada masyarakat.
“Ingatkan kepada yang akan bergesekan bahwa kita ini saudara, kita ini saudara, bahwa kita berbeda-beda Iya tapi kita ini adalah saudara-saudara sebangsa dan setanah air,” ucap Jokowi.
Jokowi kemudian menceritakan ketika Presiden Afganistan Ashraf Ghani melakukan kunjungan ke Indonesia.
Saat itu Presiden Ashraf memuji persatuan Indonesia ditengah keragaman yang ada, baik dari suku, agama dan golongan.
Presiden Ashraf kemudian menceritakan bagaimana awal mula perpecahan yang terjadi di Afganistan kepada Presiden Jokowi.
“Pertikaian sebetulnya dua, kemudian yang terjadi yang ini membawa dari luar masuk, yang ini juga membawa dari luar masuk, akhirnya betul-betul menjadi sebuah pertikaian besar. Dan sekarang jadi ceritanya Presiden Ashraf 24 tahun berada di luar negara karena pertikaian itu. Akhirnya sekarang ada 40 faksi 40 kelompok yang sudah sangat sulit sekali untuk di rukun kan kembali,” ucap Jokowi.
Jokowi pun menyampaikan pesan Presiden Ashraf kepada Indonesia, agar merawat persatuan ditengah keberagaman yang ada. Jangan sampai persatuan itu dirusak oleh segelintir orang.
“Titipan pesan beliau kepada kita jaga betul yang namanya kerukunan dan persatuan itu. Jangan biarkan 250 juta lebih penduduk Indonesia ini berantem gara-gara seribu, dua ribu, sepuluh ribu orang, jangan korbankan rakyat,” kata Jokowi.