TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Ketika masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, Presiden Joko Widodo gemar memelihara kodok.
Kodok-kodok itu dipelihara di dalam kolam ikan rumah dinas gubernur DKI di depan Taman Surapati, Menteng, Jakarta Pusat.
Jumlah kodoknya banyak. Berwarna hijau tua serta berukuran besar-besar.
Bagi Jokowi, suara kodok menghantarkannya pada suasana desa yang tenang. Apalagi, kala hujan.
Nasib kemudian membawa Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Tahun 2014, Jokowi terpilih jadi Presiden RI.
Saat kodok peliharaan Jokowi hendak dibawa ke istana, ternyata banyak diantaranya yang telah mati.
Hal ini disampaikan oleh staf pengamanan dalam (pamdal) rumah dinas Gubernur, Tunjung, Minggu 26 Oktober 2014.
"Apanya yang mau dibawa, kan kodoknya sudah pada mati semua," kata Tunjung.
Senada dengan Tunjung, sang penjaga rumah dinas gubernur, Katman, juga mengatakan hal yang sama.
Menurut Katman, Jokowi tidak membawa serta kodok-kodoknya ke Istana Merdeka karena mereka sudah mati.
Kodok-kodok itu, lanjutnya, mati karena gemar loncat ke rumput yang kering.
"Jadi dari kolam itu, kodoknya suka loncat ke rumput kering. Nah susah balik lagi ke air, jadi banyak yang mati kodoknya sekarang," kata Katman yang sudah menjaga rumah dinas gubernur selama 28 tahun.