TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian meninjau lokasi ledakan bom yang menewaskan tiga anggota kepolisian di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat (26/5/2017) petang.
Didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan, Kapolri tiba pada pukul 18.00 WIB.
Turun dari kendaaran Tito, langsung meninjau lokasi ledakan yang berada di toilet terminal kampung Melayu.
Jenderal bintang empat tersebut kemudian mendapatkan penjelasan dari Kapolda serta Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo.
Baca: ISIS Klaim Bertanggungjawab, Wapres: Biasa Itu
Tito mendapat penjelasan sambil melihat sudut lokasi ledakan yang telah diberi garis polisi.
Tito mendengar kabar adanya ledakan bom di kampung Melayu saat melakukan kunjungan ke Iran.
Ledakan yang terjadi menyebabkan ia pulang ke Indonesia dan mendelegasikan kunjungan kepada Kabarhakam Mabes Polri, Komjen Putut Eko Bayuseno.
"Saya berangkat Rabu malam, dan begitu tiba di kantor Dubes Indonesia yang ada di Iran, bertemu kepala dubes dan keluraga Indonesia di Taheran. Saya kemudian mendapat kabar adanya bom, saya memutuskan membatalkan rangkaian kegiatan saya ke Turki dan Saudi," kata Tito di lokasi.
Baca: Wiranto Sebut Pelaku Bom Kampung Melayu Bukan Lone Wolf
Tito mengatakan kepolisian republik Indonesia berduka cita karena tiga anggotanya gugur akibat ledakan bom.
Mereka, menurut Tito gugur dalam keadaan syahid karena sedang bertugas.
"Kita yakin mereka wafat dalam keadaan syahid, dalam tugas mengamankan bangsa dan negara," pungkasnya.
Usai memberikan pernyataan kepada awak media, Tito bersama rombongan kepolisian kemudian meninggalkan lokasi ledakan.
Rencananya mereka akan menuju RS Polri di Kramatjati Jakarta Timur, tempat sejumlah korban dirawat.
Pantauan Tribunnews.com, penjagaan ketat dilakukan petugas kepolisian saat kapolri meninjau lokasi ledakan.
Enam polisi bersenjata laras panjang berjaga di jembatan layang kampung Melayu, serta enam orang lainnya di jembatan penyerangan kampung melayu.