Laporan Wartawan Ttibunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah angkat bicara memgenai dinamika Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menurut Fahri, berbagai macam manuver politik dan konflik internal yang diciptakan pimpinan tertinggi PKS sekarang menunjukkan ketidakmatangannya dalam mengelola partai dan mengayuh partai di tengah-tengah kehidupan bernegara
Fahri Hamzah menyerukan agar seluruh anggota dan pengurus PKS di Indonesia mendesak reformasi kepemimpinan PKS dan mengganti jajaran petingginya.
"Saya punya pikiran begini. Ada banyak generasi di dalam PKS. Yang mulai sadar bahwa cara mengelola politik seperti PKS sekarang ini adalah salah. Tapi banyak yang penakut dan itulah penyakit orang Indonesia. Banyak yang sadar (sekarang salah) tapi belum massif. Walaupun jumlahnya lebih besar dari jumlah pendukung pemimpin PKS sekarang", kata Fahri dalam keterangan tertulis, Senin (5/6/2017).
Fahri menyatakan hal tersebut saat berada di kampung halamannya, Utan, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Fahri percaya dan berdoa kepemimpinan PKS akan segera berganti dengan pemimpin yang mengerti persoalan sehingga bisa mewakili umat," katanya.
Fahri percaya, pergiliran kepemimpinan pusat PKS tak akan lama lagi. "Banyak daerah sudah mengeluh karena hampir dua tahun terakhir seperti kebingungan dengan langkah-langkah DPP," kata Fahri.
Seperti publik ketahui, pimpinan PKS dan fraksi di DPR RI melakukan ancaman akan Walk Out (WO) kalau rapat DPR dipimpin Fahri Hamzah.
Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mempertanyakan fraksi yang diwakili Fahri Hamzah. Ia menggatakan anggota fraksi PKS saat rapat paripurna mengingatkan mengenai surat yang sesuai aturan DPR.
"Karenanya Pak Fahri dari sisi PKS sudah dipecat dari keanggotaan, pertanyaannya adalah beliau memimpin itu mewakili fraksi apa? Kalau beliau tak mewakili fraksi PKS mewakili apa? Kami PKS tak merasa diwakili karena memang beliau bukan anggota PKS," kata Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (31/5/2017).
Hidayat mengatakan Fahri tidak mewakili fraksi manapun saat memimpin rapat paripurna DPR. Agar tidak menimbulkan kontroversi, Hidayat menuturkan sikap PKS yang meminta Fahri diganti dengan Pimpinan DPR lainnya untuk memimpin rapat paripurna.
"Kalau beliau tetap memimpin kami tak bertanggung jawab terhadap hasil keputusan karena beliau tak mewakili fraksi. Itulah legal formal yang merupakan sikap fraksi," kata Hidayat.