Twitwar itu berlangsung ramai sampai Kamis tengah malam, apalagi ada akun yg membuat polling provokatif menanyakan kredibel mana antara pandangan Mahfud dan Romli.
Menurut Mahfud polling begituan sampah saja. Kalau mau melihat dukungan atas kredibilitas pandangan lihat langsung saja di Twitter, berapa yang membuat respons like dan Retweet.
“Cuitan saya di Retweet oleh lebih dari 1100 orang dan diberi tanda “Like” oleh lebih dari 1750 orang. Anda boleh lihat berapa biji yang merespons polling sampah yang begituan. Itu bisa dilihat langsung di Twitter, kok”, kata Mahfud dengan tawa berderai.
Mahfud menjawab serius ketika ditanya tentang adanya netizen yang menyebut bahwa dirinya berubah menjadi pendukung Pemerintah setelah diangkat menjadi Pengarah UKP-PIP (Unit Kerja Presiden Bidang Pamantapan Ideologi Pancasila).
“Itu penilaian ngawur karena dua hal. Pertama, KPK itu bukan bagian dari Pemerintah dan tak pernah dibela oleh Pemerintah sehingga kalau saya membela KPK itu tak ada hubungan dengan sikap Pemerintah. Kedua, Saya selalu membela KPK jauh sebelum ada UKP-PIP dan sikap saya itu takkan bisa ditukar dengan jabatan apa pun. Ingat, kan, waktu jadi Ketua MK saya pernah diisolasi karena ikut membela KPK?" kata Mahfud serius.
Mahfud MD mengingatkan bahwa KPK itu dicintai oleh masyarakat karena ditakuti oleh para koruptor maupun orang yang berniat korupsi.