Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Said Aqil Siradj, meminta kepada umat Islam Indonesia, untuk memiliki jatidiri sebagai anak bangsa.
Menjadi seorang muslim di Indonesia, menurut Said Aqil bukan berati, harus mengadopsi dan melakukan budaya yang berlaku di Arab.
"Belajar jauh-jauh ke Arab, pulang ke Indonesia, memakai celana gantung, itu budaya Arab, bukan Indonesia," tutur Said, Sabtu (24/6/2017), di gedung PBNU, Jakarta Pusat.
Menurutnya, Indonesia berbeda dengan Arab, oleh karena itu, dalam penerapan agama, tidak bisa disama ratakan.
"Indonesia adalah Islam Nusantara, orang Islam tetap orang Indonesia," tutur Said.
Ia mencotohkan bagaiaman budaya halal bi halal. Ia membeberkan, halal bi halal dikutip dari bahasa Arab, namun dalam konteks tradisi, hal itu hanya ada di Indonesia.
Saat ditanya tentang makna Idul Fitri, mantan menteri agama tersebut nenjelaskan, Idul Fitri adalah hari kemenangan melawan hawa nafsu.
"Idul Fitri adalah kemenangan bagi jiwa yang ikhlas. Setelah puasa, di hari kemenangan biasa menjalin silahturahmi, agar dapat saling mendoakan," tutur Said.
Dalam Idul Fitri 1438H, Said Aqil Siradj, memiliki harapan khusus, untuk Indonesia agar selalu bersatu dan damai.
"Semoga umat muslim di Indonesia, tumbuh menjadi muslim yang berkarakter, bukan muslim yang berbudaya," tutur Said Aqil Siradj. (*)