Laporan wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja Densus 88 pascapenusukan dua anggota Brimob di Masjid Falateha berbuah hasil.
Berdasarkan penelusuran Densus 88 diketahui Mulyadi pelaku penusukan dua anggota Polri merupakan simpatisan ISIS.
"Terduga pelaku merupakan simpatisan ISIS yang terkooptasi radikal dari materi-materi yang diunggah pada website radikal maupun grup-grup messenger radikal yang diikutinya," ujar Kepala Biro penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto, Minggu (2/7/2017).
Jenderal bintang satu ini melanjutkan dari temuan barang bukti yang ada, diduga Mulyadi merupakan simpatisan ISIS secara tidak terstruktur.
Dimana dia diduga tidak bergabung dengan kelompok jaringan teror yang ada di Indonesia.
Baca: Dua Anggota Brimob Korban Penusukan di Masjid Falatehan Sudah Bisa Duduk dan Bicara
"Terduga melakukan aksinya secara lone wolf, yang diduga termotivasi dari maraknya materi yang diunggah pada grup telegram radikal soal amaliyah dengan modus penusukan kepada anggota Polri lalu merampas senjata," kata mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.
Sebelumnya terjadi aksi penusukan terhadap dua anggota Polri terjadi di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (30/6/2017).
Kejadian bermula saat Briptu Syaiful Bakhtiar dan AKP Dede Suhatmi melaksanakan salat isya berjemaah di masjid yang letaknya tak jauh dari Lapang Bhayangkara tersebut.
Usai salat isya, tiba-tiba seorang pria yang belakangan diketahui bernama Mulyadi menyerang kedua anggota polisi tersebut dengan sebilah sangkur hingga keduanya mengalami luka.
Kemudian, pelaku dikejar hingga akhirnya meregang nyawa setelah polisi menembaknya karena berusaha melawan petugas yang akan menangkapnya.