Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kawah Sileri di kawasan Dieng, Jawa Tengah, Minggu (2/7/201) siang meletus.
Lumpur setinggi 200 meter menyembur sehingga menyebabkan 17 pengunjung menjadi korban.
Beruntungnya tidak ada korban jiwa pada kejadian ini, korban kebanyakan mengalami luka akibat lumpur.
Kepala Bidang Mitigasi Gerakan Tanah Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Budianto mengungkapkan kalau letusan yang terjadi berskala kecil.
Ancaman letusan pun hanya di kisaran kawah Sileri saja.
"Mengindikasikan gempa yang minim. Potensi ancamannya cuma disekitar yang kita perkirakan," ucap Agus Budianto saat ditemui di Posko Nasional BBM 2017 di Gedung BPH Migas, Jakarta Selatan, Senin (3/7/2017).
Agus juga menyebutkan kalau ada kawah yang lokasinya dekat dengan Kawah Sileri dan memiliki potensi letusan lebih besar.
Kawah tersebut bernama Kawah Timbang yang hingga 2013 terus menunjukkan aktivitas letusan.
"Kawah yang paling maut adalah kawah Timbang," tutur Agus Budianto.
Kawah Timbang ini lebih berbahaya dibandingkan kawah Sileri karena kawah TimbangĀ mengandung gas, sedangkan Sileri memiliki kandungan air.
Sehingga saat meletus Kawah Timbang akan mengeluarkan gas beracun yang pada tahun 1979 lalu merenggut 197 korban jiwa.
"Kawah Timbang dalam bentuk rekahan aktivitasnya tidak sama dengan Seleri karena dia tidak ada air, dia gas," tandas Agus Budianto.