Rekaman Diperdengarkan
Muncul istilah grosiran dan eceran saat jaksa memperdengarkan percakapan telepon Patrialis Akbar dan rekannya yang juga menjadi terdakwa perantara suap, Kamaludin.
Patrialis mengaku tak tahu menahu soal istilah tersebut.
"Nggak paham saya, Pak Kamal yang menyampaikan," kata Patrialis.
Patrialis sempat mengucapkan kata grosiran juga, namun saat dikonfirmasi jaksa, Patrialis menyebut mungkin saja ada hal terlewat.
"Berarti ada yang putus. Artinya yang mengucapkan kalimat grosiran pertama itu adalah Pak Kamal. Terus saya refleks itu bukan grosiran," ujar Patrialis.
Begitu pun dengan munculnya istilah eceran, Patrialis mengaku tak tahu maksudnya apa.
Jaksa lantas bertanya mengenai percakapan lain dengan Kamal yang di antaranya ada istilah 'adinda'.
"Adinda itu maksudnya siapa?" tanya jaksa.
"Surya," jawab Patrialis.
Dalam surat dakwaan Basuki dan Fenny, Surya disebut merupakan saudara Patrialis. Patrialis menyatakan kepada Kamaludin agar Basuki menggunakan jasa Surya untuk mempengaruhi hakim yang belum menyatakan sikap.
"Maksud saksi agar Kamaludin mempergunakan juga jasa Surya ini untuk hubungi Suhartoyo?" tanya jaksa.
"Betul," jawab Patrialis.
Berikut sebagian percakapan Kamaludin dan Patrialis yang diputar jaksa di pengadilan:
K: Kamaludin, P: Patrialis
K: Hallo
P: Kawan itu oke?
K: Nggak, okenya yang mana nih kan ada dua (tertawa)
K: Ya Allah yang dekat rumahnya itu
K: He-eh oh nggak, nggak, dia nggak mau katanya
P: Ndak mau?
K: He-eh, dia tahu katanya
P: Oh hah?
K: Nggak mau kalau itu katanya
P: Yang itu yang grosiran itu kan?
K: Iya dia bilang gawat itu katanya (tertawa)
P: Iya iya
K: Benar (tertawa) iya
P: Iya memang
P: Iya dia jangan jangan deh jangan bos jangan deh katanya (tertawa)
P: Itu kan pedagang grosiran
K: Betul betul pedagang ini. Pedagang enggak bukan partai kecil pasti ininya apa? bukan partai kecil. eee sendal jepit enggak mau dia.
P: Nggak ada eceran enggak ada
K: Nggak ada eceran grosir (tertawa)
P: Ah terus antum udah temui adinda itu?
K: Oh belum. Nanti jangan ana ada lagi ini temennya juga temennya dia, ana utus dia aja jadi seolah-olah nggak ada hubungan ama ana.
Akui Terima Uang
Terdakwa Patrialis Akbar tidak menampik dirinya menerima 10.000 Dolar Amerika Serikat dari temannya, Kamaluddin.