TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi masih menelusuri pengedar satu ton sabu yang berhasil ditangkapnya di Anyer, Serang, Banten.
Salah satunya dengan menelusuri ke mana sabu tersebut akan diedarkan dan bagaimana kapal tersebut bisa membawa sabu sebanyak itu.
Sebanyak empat pelaku telah berhasil ditangkap. Yaitu Lin Ming Hui sebagai bos atau pengendali yang tewas ditembak karena melakukan perlawanan terhadap petugas sat hendak ditangkap.
Lalu Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu, serta Hsu Yung Li yang ditangkap di bus pariwisata saat hendak melarikan diri.
Kasubdit 3 Narkoba Polda Metro Jaya, AKBP Bambang Yudhantara, mengatakan bahwa tiga pelaku yang telah ditangkap, masih diperiksa intensif.
Baca: Apartemen Permata Hijau Pakai Air Tanah Tanpa Bayar Pajak Selama 20 Tahun
"Dari keterangan para pelaku, sabu tersebut akan dibawa ke Jakarta. Yaitu dikirim ke bandar lainnya," kata Bambang ketika dihubungi Warta Kota, Jumat (14/7/2017).
Namun, lanjut Bambang, pihaknya belum mengetahui kepada siapa saja sabu itu akan diterima.
Pasalnya, para pelaku belum mendapatkan informasi dari bandar besarnya di Taiwan.
"Jadi para pelaku yang kami tangkap ini, rencananya setelah menerima sabu dari kapal, mereka akan dihubungi oleh bandarnya dari Taiwan. Bandar tersebut, akan memerintahkan sabu selanjutnya dibawa ke mana dan ke siapa," katanya.
Dari pengakuannya, sabu akan dibawa ke beberapa bandar di Jakarta. Namun belum diketahui siapa saja orang-orang tersebut.
Pemilik restoran
Direktur Narkoba Polda Metro Jaya (PMJ), Nico Afinta, mengatakan, bahwa pihaknya masih mendalami bandar yang mengirim dari Taiwan.
"Pendana masih didalami, kami kerjasama dengan kepolisian Taiwan. Ini masih berlangsung. Jadi barbuk udah ada, carrier udah ketangkap, yang membantu di sini udah kami interogasi. Bagaimana dana itu masuk, kami akan bekerjasama dengan Kepolisian Taiwan dan China," kata Nico di Mapolda Metro Jaya, Kebayoranbaru, Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2017).
Termasuk mengamankan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang merupakan pemilik Restoran 88 di Jalan Raya Anyer, Serang, Banten.
"Masih kami amankan, masih kami dalami bagaimana hubungan yang bersangkuta dengan empat tersangka ini, pemilik restoran 88. Keterangan awal yang bersangkutan ini buka restoran, mereka hanya datang. Tapi kami dalami," katanya.
Pemilik restoran tersebut ditangkap, lanjut Nico, karena selama 1,5 bulan diintai, terlihat pelaku berhenti di restoran tersebut. "Para pelaku dan pemilik restoran terlihat sering berkomunikasi. Kami akan dalami," katanya.
Kabur Naik Bus Pariwisata
Sedangkan, pelaku yang sebelumnya melarikan diri, Hsu Yung Li (HY), telah berhasil ditangkap. Ia ditangkap saat hendak melarikan diri menggunakan bus pariwisata.
"HY melarikan diri, kami bersama dengan Polres Cilegon Serang, di-backup Polda Banten berhasil menangkap tersangka HY pada pukul 16.30, saat dia ingin menaiki bus di Anyer. Bus ini bukan bus umum, tapi bus pariwisata, sehingga yang bersangkutan tidak berhenti," katanya.
HY berhasil ditangkap karena polisi telah menyebarkan foto pelaku.
"Karena data dan foto yang bersangkutan udah disebar, sopir melaporkan ke polisi, polsek setempat, dimana ada empat anggota dari Polsek Cilegon diback up oleh Polres melakukan pencarian dan tertangkap sekitar 16.30," katanya.