Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Humphrey Djemat mengatakan, Andika Suharso Monoarfa putra dari anggota Dewan Pertimbangan Presiden Suharso Monoarfa diduga hadir dalam aksi penyerangan kantor DPP PPP, Minggu (16/7/2017) dinihari.
Hal itu diketahui berdasarkan sebuah foto yang diambil saat peristiwa penyerangan terjadi.
Humprey mengatakan, selain Andika hadir juga tim kuasa hukum Romahurmiziy alias Romi, Badrowi Ilham dan Angga.
"Badrowi Ilham, angga dan disitu muncul anak Watimpres Suharso Momoharfa (ada pada aksi penyerangan). Tentu kami minta polisi supaya diusut secara tuntas. Jadi kami lihat ini sesuatu perbuatan kriminal," kata Humprey saat menggelar jumpa pers di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2017).
Humprey menduga, hadirnya tiga orang itu membuktikan adanya kepentingan kisruh di internal partai PPP antara Djan dan Romi. Ia menyayangkan cara yang ditempuh kubu Romi dalam menyikapi masalah internal partai. Seharusnya cara itu tidak dilakukan demi tujuan apapun.
"Saya mewakili Ketum (Djan Faridz) sangat meyesalkan kejadian ini," katanya.
Meski pelaku penyerangan sesama kader PPP, namun Humprey meminta kepolisian tetap memproses tindakan yang dinilainya melanggar hukum. Untuk itu, dia meminta pihak kepolisian tidak mengistimewakan Andika yang notabennya anak Watimpres. Menurut Humprey aksi itu sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian.
"Hukum ya hukum. Untuk musyawarah kami terbuka. Tapi pada minggu cara-cara yang dilakukan bukan cara baik. Seperti tidak mengindahkan nama baik. Seolah-olah anak Watimpres tidak mengindahkan hukum. Ini contoh yang tidak baik. Ini sudah mencakup tindakan kriminal.
Diketahui, kantor DPP PPP pada Minggu 16 Juli 2017 dini hari diserang oleh sekelompok orang. Akibat aksi itu kaca di kantor DPP PPP pecah dan beberapa polisi mengalami luka lebam. Aksi penyerangan ini pun sudah dilaporkan ke pihak polisi.