News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Adhyaksa Dault Siap Klarifikasi Soal Kehadirannya di Acara HTI ke Imam Nachrowi

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Adhyaksa Dault

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Kwarnas Pramuka, Adhyaksa Dault menjelaskan dirinya siap bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nachrowi guna membahas kehadiran dirinya pada saat acara HIzbut Tahrir Indoneisa (HTI) pada 2013 silam.

Pasalnya, dari hal tersebut, anggaran Rp 10 miliar masih ditahan oleh Imam yang akan digunakan untuk kegiatan Pramuka.

"Jika memang harus bertemu, saya siap untuk bertemu dengan beliau agar masalah ini selesai," ujarnya melalui keterangan, Jakarta, Senin (24/7/2017)\

Bukan tanpa alasan, Adhyaksa melakukan hal itu agar kegiatan Raimuna Nasional yang akan dihadiri 15 ribu pramuka dan penegak di Jakarta selama tiga minggu terlaksana secara baik.

"Dan tidak perlu lagi dicampuradukkan antara kepentingan Pramuka dengan hal pribadi saya," kata dia.

Sebelumnya, Kepada wartawan di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jakarta Pusat, Minggu (23/7/2017), Imam Nahrawi mengaku sudah menerima klarifikasi resmi dari Adhyaksa Dault soal pernyataannya terkait khilafah, namun ia masih berharap didatangi langsung oleh sang mantan Menpora.

"Saya sedang menunggu penjelasan pak Adhyaksa Dault, statemeny (red: pernyataan) individu," katanya.

Pernyataan Adhyaksa Dault itu beredar pada Mei kemarin, dalam bentuk potongan video wawancaranya di acara yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), di Gelora Bung Karno (GBK) pada 2013 silam. Dalam potongan wawancara itu, Ahdyaksa Dault mengaku mendukung khilafah.

Seiring dengan kembali beredarnya pernyataan tersebut, ia mendapat kecaman dari pemerintah. Adhyaksa Dault belakangan menegaskan bahwa khilafah yang ia maksud bukan seperti yang ditakutkan pemerintah. Ia mengaku masih mendukung Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan Pancasila.

Imam Nahrawi mengatakan dari klarifikasi oleh Adhyaksa Dault, ia akan memilah apakah pernyataan tersebut bersifat pribadi atau institusional. Langkah selanjutnya terhadap kalrifiaksi tersebut, menurutnya akan sangat bergantung dari jawaban Adhyaksa Dault.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini