TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Flakka, merupakan nama dari jenis narkotika yang sempat membuat heboh media beberapa waktu lalu. Lantaran efeknya yang merusak syaraf 10 kali lipat dibanding kokain dan heroin dan telah memasuki Indonesia.
Kabag Humas BNN, Kombes Sulistriandriatmoko menyatakan hingga saat ini, belum ada kasus penangkapan atau pengungkapan terkait flakka di Indonesia, Jumat (4/8/2017).
"Yang perlu diketahui, kenapa kita bisa tahu flakka sudah merambah wilayah Indonesia, adalah karena penemuan kargo mencurigakan beberapa waktu lalu," ujar Sulis, sapaan akrab Sulistriandriatmoko.
Baca: Komentar Susi Soal Pernyataan Orang Bodoh Juga Bisa Tenggelamkan Kapal
Kargo mencurigakan yang dikirim dari luar negeri itu ditemukan oleh pihak keamanan bea cukai Bandara Soekarno-Hatta, bulan lalu.
"Iya jadi waktu itu, karena mencurigakan kemudian di tes oleh laboratorium BNN. Hasilnya ternyata mirip dengan kandungan jenis flakka. Tapi bukan flakka lho ya," ujarnya kepada Tribunnews.com.
Menurut hasil laboratorium itu, Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso menyatakan ke media bahwa narkotika yang 'mirip' jenis flakka terindikasi masuk ke Indonesia, Jumat (21/7) lalu.
Disinggung mengenai siapa pengirim dan penerima kargo itu, Sulis mengaku tak mengetahuinya.
"Identitas dan alamatnya palsu semua. Ketika dilacak juga tidak ada orang yang mengambil. Ya mungkin mereka sudah tahu itu sedang diinvestigasi oleh pihak bea cukai," katanya.
Meski belum terlacak di Indonesia, Sulis menganggap flakka bisa atau sudah beredar di Indonesia.
Hal ini lantaran dari kargo mencurigakan yang ditemukan bea cukai beberapa waktu lalu, memiliki kandungan yang sangat mirip dengan flakka.