News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Soroti 4 Hal dalam Simposium MK di Solo, Salah Satunya Dibilang Diktator

Editor: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo berkunjung ke Surakarta alias Solo pada Rabu (9/8/2017).

Dalam kesempatan tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjadi pembicara inti dalam Simposium Internasional Asosiasi Mahkamah Konstitusi dan Institusi Sejenis se-Asia (AACC).

Acara tersebut digelar pada Rabu pagi di Auditorium Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Adapun, dalam kesempatan tersebut, Jokowi membicarakan beberapa hal.

Tiga hal yang juga disoroti Presiden ke tujuh Republik Indonesia itu pun jadi perbincangan.

Apa saja? Simak ulasan berikut!

1. Tak ada kekuasaan absolut

Seperti dikutip dari Tribun Solo dalam simposium tersebut, Jokowi menegaskan tak ada kekuasaan yang mutlak.

"Merujuk konstitusi kita, tidak ada satupun instansi yang memikiki kekuasaan mutlak apalagi seperti diktator," katanya.

Selain itu, Jokowi mengutarakan peran konstitusi dalam suatu negara.

"Konstitusi mengatur perimbangan kekuasaan antara lembaga negara dan saling mengontrol," imbuhnya.

Presiden pun mengajak semua masyarakat agar memegang teguh konstitusi untuk memastikan adanya penghormatan, perlindungan serta pemenuhan hak asasi warga negara Indonesia.

2. "Dulu disebut ndeso dan klemar klemer, kini diktator"

Presiden rupanya ingin menekankan tentang tidak adanya kekuasaan yang otoriter di Indonesia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini