Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Muhammad Murdi Soleh (71), calon jamaah umrah, hanya bisa pasrah menunggu kepastian ganti rugi terkait kasus penipuan perjalanan umrah yang diduga dilakukan biro perjalanan First Travel.
Perjalanan jauh dari Citayam, Depok, Jawa Barat, rela ditempuh. Dia datang ke kantor First Travel itu menggunakan sarana transportasi, kereta api.
Dia bersama dengan puluhan calon jamaah umrah lainnya hanya bisa menunggu di lobi GKM Green Tower, Jalan TB Simatupang Kav 89 G, Jakarta Selatan.
Meskipun sudah menunggu selama beberapa jam, calon jamaah umrah itu tidak mendapatkan informasi mengenai ganti rugi. Kantor First Travel sendiri sudah berhenti beroperasi karena pada Kamis (10/8/2017) dinihari, digeledah dan disegel aparat kepolisian.
“Dari jam 08.00 WIB menunggu di sini. Saya mau meminta penjelasan kalau sudah disegel ini mau kemana. Pada bingung,” kata Soleh, kepada wartawan, Kamis (10/8/2017).
Dia mengetahui biro perjalanan First Travel menyelenggarakan ibadah umrah dari kedua keponakannya yang sudah berangkat ke tanah suci di Arab Saudi pada Februari 2017. Akhirnya, dia mendaftarkan diri serta membayar uang tunai sekitar Rp 17 juta.
Namun, sampai saat ini dia belum mengetahui informasi keberangkatan. Hingga, perjalanan umrah melalui First Travel itu bermasalah. Belakangan, Andika Surahman dan Annisa Devitasari Hasibuan, selaku pimpinan biro perjalanan itu ditetapkan sebagai tersangka.
“Awalnya, saya mengetahui dari dua orang ponakan. Berangkat melalui first travel pada Februari 2017 lalu,” ujarnya.