TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan tak memprioritaskan mengusung kadernya, Ganjar Pranowo, yang kini menjabat Gubernur Jawa Tengah, pada Pilkada Jawa Tengah 2018.
Partai berlambang banteng moncong putih itu tetap menganalisis peluang sejumlah figur untuk diusung pada Pilgub Jateng.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-P Agustin Teras Narang mengatakan, setidaknya ada dua hal yang menjadi indikator PDI-P, yakni mengutamakan kader sebagai calon dan penerimaan masyarakat.
Baca: Polisi Akan Razia Kendaraan yang Belum Bayar Pajak di Jakarta
"Misalnya kayak petahana Mas Ganjar bagaimana penerimaan masyarakat terhadap Beliau. Ya itu jadi analisa kami," kata Teras, saat dihubungi, Kamis (10/8/2017).
"Tapi kami juga meneropong siapa kira-kira bakal calon dari yang lain," ujar dia.
PDI-P juga akan mempertimbangkan keputusan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di daerah-daerah, termasuk Jawa Tengah.
Hasil Rakerda diproses di DPD dan DPC untuk kemudian disampaikan pada DPP.
Kemudian, DPP akan mengadakan survei internal untuk mengetahui sejauh mana pengenalan masyarakat dan akseptabilitas para calon.
Teras Narang mengungkapkan, alasan tak memprioritaskan petahana salah satunya untuk memicu persaingan bakal-bakal calon.
Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno mengatakan, pada tahap eksploratif dan indikatif semua bakal calon diperlakukan sama.
Pada tahap deklaratif dan definitif, baru akan terlihat calon yang menonjol.
"Kalau ada prioritas-prioritasan, orang malas daftar dong," ujar Hendrawan.
Pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jateng di PDI-P dibuka hingga hari ini, 11 Agustus 2017.