TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usulan pembangunan gedung baru DPR terus berhembus, setelah adanya kenaikan pagu anggaran DPR RI 2018 sebesar 1,4 triliun sehingga menjadi Rp 5,7 triliun.
Anggota Komisi III DPR RI Taufiqulhadi setuju dengan usulan pembangunan gedung baru tersebut. Menurutnya, gedung yang ada sekarang ini sudah tidak layak. Beberapa insiden terjadi dikarenakan bangunan yang sudah tidak mumpuni.
"Dua minggu sebelum reses, lift satu jatuh, putus jatuh, untungnya jatuhnya dari lantai 1 ke lantai dasar. Gejala itu sering. Ada lagi ruangan yang AC-nya sudah tidak dingin lagi. Jadi kalau anda masuk ke ruang DPR itu menyiksa," kata Taufiqulhadi di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (16/8/2017).
Baca: Fasilitasi Pengurusan Calling Visa, Direktur Afindo Prima Utama Mengaku Hanya untuk WNA yang Dikenal
Selain itu menurutnya juga, gedung DPR yang ada sekarang ini kelebihan kapasitas. Ia mencontohkan ruangan kerjanya yang harus diisi oleh tiga tenaga ahli dan dua orang tenaga administrasi.
"Itu kecil, coba bandingkan dengan negara lain, Malaysia," kata Taufiqulhadi.
Oleh karenanya, Politikus NasDem tersebut meminta agar usulan pembangunan gedung baru DPR RI ditelaah secara objektif. Selain itu Yang terpenting menurutnya anggaran untuk pembangunan gedung tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
Baca: Tak Setuju Apartemen, Politikus Demokrat Sebut Lebih Baik Bangun Gedung DPR
"Kita harus objektif dalam masalah ini, jangan dulu ada praduga, yang penting anggaran tersebut bisa dipertanggungjawabkan, transparan. Kalau menurut saya tidak ada masalah hal tersebut," pungkasnya.